Tindakan brutal kembali dipertunjukkan aparat kepolisian dalam mengatasi beberapa pendemo. Mendekati kehadiran Presiden Joko Widodo ke PG Gempol Kerep, beberapa puluh mahasiswa yang tergabung dalam PMII Mojokerto diobrak serta dibawa ke Polres Mojokerto, Kamis (21/5).
Demo yang berlangsung untuk mengemukakan pendapat di jalan raya tak sampai 2 menit langsung diobrak petugas. Spanduk serta bendera PMII diambil oleh petugas. Tidak pelak, berlangsung tarik menarik spanduk yang dibawa. Apa tulisan yang ada di spanduk tidak pernah terbaca lantaran segera diambil petugas.
Bahkan juga ada mahasiswa yang ditarik sampai terseungkur ke aspal lantaran berupaya menjaga bendera PMII serta spanduk.
Tak itu saja, petugas juga mendorong ke belakang supaya beberapa puluh mahasiswa tak di jalan raya. Teriakan dari mahasiswa juga cukup lantang. "Kami cuma mengemukakan masukan atas ketidakpuasan pemerintahan Jokowi," papar salah seseorang mahasiswa yang dipiting petugas.
Tempat demo di dekat Taman Brantas Indah (TBI) memanglah dekat dengan tempat pengamanan. Setelah tindakan dikerjakan langsung memperoleh tanggapan dari petugas.
Polisi serta petugas Intelkam lain juga telah mengendus atas tindakan yang dikerjakan hingga petugas selalu berseliweran.
Lantaran selalu eyel-eyelan, Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Hussein Abu Bakar menghubungi mobil Dalmas untuk mengangkut ke mapolres.
Saat lima mahasiswa yang tertangkap serta diangkut segera diseret ke truk yang disediakan. Bahkan juga ada yang berupaya bertahan ketika ditarik.
Wakapolres Mojokerto Kota, Kompol Hussein Abu Bakar, menuturkan, mahasiswa yang dibawa ke mapolres untuk proses selanjutnya. "Mereka mengadakan tindakan tanpa ada izin," terangnya.
Post A Comment:
0 comments: