Tolak Pembabatan 24 Pohon Asam, Siswi SMP Menyurati Bupati Gresik


Beberapa aktivis lingkungan serta sebagian siswa SMPN 1 Wringinanom Gresik lakukan tindakan demonstrasi di depan kantor gubernur Jawa timur. Walau jumlahnya tidak banyak, tindakan ini memperoleh perhatian beberapa pemakai jalan.

Tindakan dipicu penebangan beberapa puluh batang pohon asem yang berumur beberapa ratus tahun di daerah Wringinanom, Gresik. Walau sebenarnya, pohon ini melindungi kwalitas udara di daerah yang padat industri itu.

Menurut Direktur Ecoton, Prigi Arisandi, tindakan ini mempunyai tujuan menyelamatkan 24 pohon asem yang masih tetap tersisa di Wringinanom. Sedang beberapa puluh pohon yang lain sudah ditebang lantaran terdampak sistem perluasan jalan propinsi di lokasi Wringinanom yang dikerjakan Dinas PU Bina Marga Jawa timur.

Terlebih, kata Prigi, pohon-pohon itu juga memiliki nilai historis tinggi lantaran ditanam mulai sejak penjajahan Belanda, waktu pemerintahan Deandles. Lantaran waktu itu, di bangun jalan raya pos yang terbentang di sepanjang utara Pulau Jawa, serta pohon asem dipakai juga sebagai pemberi tanda.

"Jangan sampai seluruh pohon di sepanjang jalan Wringinanom ludes. Terlebih umur pohon itu telah beberapa ratus tahun serta diameternya meraih 1-1,5 meter," katanya Senin (18/5). Mesti ada jalan keluar lain supaya sistem perluasan jalan tak perlu mamatikan pohon asem itu.

Memprotes yang sama dilontarkan Sofi Azilan Aini, pelajar SMPN 1 Wringinanom. Menurut dia, dengan ditebangnya pohon-pohon asem itu bikin sekitar lingkungan sekolahnya makin berpolusi. Terlebih di daerah Wringinanom juga banyak pabrik-pabrik yang juga menyebabkan polusi, ditambah dengan hilir mudik kendaraan berat.

"Kami kan juga mau nikmati udara segar, serta kami tidak mau bila 24 pohon asem yang tersisa itu ditebang juga," tutur Sofi.

"Makin banyak pohon, jadi gas buang CO2 dapat terserap serta menggantinya dengan O2 yang sangatlah menolong warga Wringinanom memperoleh udara yang sehat serta segar,” tuturnya.

Pada awal mulanya Sofi sudah kirim surat keluhan tentang penebangan beberapa puluh pohon itu, yang ditujukan pada Bupati Gresik.

Berikut ini surat pelajar SMP untuk Bupati Gresik itu:

Sejak tahun 2012 saya tinggal di Desa/Kecamatan Wringinanom. Saya dan teman -teman sudah lama bersahabat dengan truk-truk besar pengangkut tanah uruk, jalan berlubang, bergelombang, berdebu dan asap pabrik-pabrik yang menimbulkan polusi.

Saya dan teman-teman merasa sangat terganggu, dengan kondisi lingkungan hidup yang buruk. Kondisi lingkungan yang buruk kini makin bertambah dengan ditebangkan pohon asem, seminggu ini pada awal Mei 2015, saya melihat perbaikan dan pelebaran jalan Provinsi di daerah Wringinanom.

Saya mengerti perbaikan jalan ini bisa mengurangi macet, jalan tidak lagi berlubang dan banyak dampak positif lainya. Namun sayang perbaikan ini harus menebang pohon-pohon asam yang umurnya puluhan tahun dan diameternya lebih dari 80cm hingga 1meter.

Penerbangan ini terjadi di Desa Sumengko dan Desa Lebani Waras. Saya sangat prihatin dengan penebangan pohon tersebut. Saya sangat berharap kepada Bapak Bupati Gresik untuk bisa memperbaiki kondisi lingkungan di Wilayah Kecamatan Wringinanom khususnya di Desa Sumengko dan Desa Lebani Waras. Kami ingin lingkungan Wringinanom menjadi nyaman, teduh dan menyenangkan bagi kami.

Sebagai Kepala Daerah di Kabupaten Gresik saya berharap Bapak Sambari Halim Radianto dapat mewujudkan keinginan saya.

Saya Memohon empat hal kepada Bapak Bupati Gresik, Pertama Saya mohon kepada Bapak Bupati Gresik untuk menghentikan penebangan pohon-pohon untuk pelebaran jalan di Wringinanom. Masih ada sekitar 24 Pohon asam tua yang siap ditebang karena adanya tanda silang pada 24 batang pohon tersebut.

Kedua, saya mohon kepada Bapak Bupati Gresik Menyelamatkan 24 Pohon asem yang belum dipotong. 24 pohon asem terakhir yang ada di sepanjang jalan perbaikan Jalan Raya Wringinanom, depan PT Platinum Ceramic, depan SMP Negeri 1 Wringinanomhingga PT Arwana. Ke 24 Pohon ini mohon dibiarkan hidup dengan tidak ditebang.

Ketiga, Saya Mohon kepada Bapak Bupati Gresik untuk menambah jumlah pohon ditepi Jalan di Raya Wringinanom. Seperti yang kita tahu, bahwa pohon akan menyerapCO2, dan menggantinya dengan O2. Di daerah Wringinanom terdapat lebih dari 5 bangunan pabrik dan 2 pabrik dalam tahap pembangunan, kita mengerti di kawasan seperti ini sangat membutuhkan banyak pohon, terlebih ada beberapa sekolah yang bertetangga dengan pabrik.

Keempat saya mohon 24 Pohon asam yang tersisa dipindahkan ke Bantaran Kali Surabaya. Daripada harus ditebang, lebih baik pohon pohon tersebut di pindahkan di bantaran sungai supaya bisa memberi oksigen bagi mahluk hidup di dalamnya dan bisa menjadi rumah bagi ikan-ikan.

Saya juga sangat menginginkan agar keberadaan truk-truk besar pengangkut tanah uruk yang mondar-mandir sepanjang hari di Jalan Wringinanom tidak diperbolehkan lagi mondar-mandir di Wringinanom karena truk-truk ini lah penyebab rusaknya jalan dengan muatan truk yang berlebihan.

Demikian surat permohonan saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Sofi Azilan Aini.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: