Warga Gresik Butuh Sebuah Tanggul untuk Mengatasi Banjir, begini Tanggapan Bupati Sambari

Jatimevent.com - Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Gresik sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Kendati demikian, belum semua wilayah yang berbatasan dengan Bengawan Solo di Gresik dibangun tanggul, seperti di beberapa daerah lain. Padahal, keberadaan tanggul terbukti mampu mengantisipasi banjir luapan Bengawan Solo.

“Di beberapa titik di Kecamatan Dukun, Gresik sudah dibangun tanggul, tapi tidak tahu kenapa kok proyek itu tidak berlanjut ke daerah-daerah lain yang berada di pinggir Sungai Bengawan Solo,” ujar Soleh, seorang warga di Kecamatan Bungah. “Kalau ada tanggul, tentunya banjir tidak sampai separah seperti sekarang ini. Ketika air Bengawan Solo meluap sedikit saja, langsung meluber ke perkampungan warga dan berbagai area pertanian,” sambungnya.

Wilayah Gresik Utara yang dilintasi Bengawan Solo terhitung panjanganya mencapai sekitara 25 meter. Itu termasuk wilayah Kecamatan Dukun, Bungah, hingga Kecamatan Ujungpangkah. Hampir setiap tahun, terutama saat musim hujan, warga harus terbiasa dengan luapan air yang menggenangi perkampungan mereka lantaran belum ada tanggul. Desakan agar pembangunan tanggul di Gresik segera dituntaskan juga muncul dari Pemkab Gresik.

Bupati Sambari Halim Radianto juga mengaku terus mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk segera menuntaskan tanggul di Gresik. “Gresik masuk daerah aliran sungai Bengawan Solo. Dan kami terus berkoordinasi dengan BBWS selaku pengelola Bengawan Solo, agar segera menuntaskan tanggulnya,” ungkap Bupati Sambari.

Menurut dia, untuk mengatasi banjir yang sering terjadi seperti sekarang ini, yang paling mendesak adalah pembangunan tanggul di sepanjang Bengawan Solo. Untuk Gresik, pihaknya meminta agar proyek tanggul yang sudah segera diselesaikan.

“Sampai saat ini tanggul yang terbangun baru sekitar 25 persen dari total tanggul yang direncanakan. Yang sudah terbangun adalah tanggul di Desa Karang Cangkring dan Sekar Gading, itupun cuma parsial,” lanjut Sambari.

Hal senada disampaikan kalangan DPRD Gresik. Dewan juga mendesak agar tanggul di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo di Gresik secepatnya dituntaskan. “Ini harus disegerakan. Supaya warga tidak menjadi langganan banjir setiap kali musim hujan,” kata Ketua Komisi C DPRD Gresik, M Syafi’Am.

Sampai sekarang, banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Gresik masih belum surut. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Senin (5/12/2016), terpantau ada 11 Desa di Kecamatan Dukun dan 12 Desa di Kecamatan Bungah yang terendam banjir. Puluhan rumah, jalan desa, dan area pertanian di sana masih kebanjiran sejak air meluber, Minggu (27/11/2016) lalu. Dan selain dua Kecamatan tersebut, Banjir juga menggenangi Desa Pangkah Kulon di Kecamatan Ujung Pangkah, dan Desa Randuboto di Kecamatan Sidayu.

Sumber: Surya
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: