Usaha pemerintah kota (pemkot) Surabaya sediakan arena berlatih untuk beberapa pembalap motor di Surabaya belum terang. Sampai sekarang ini Dinas Pemuda serta Olahraga (Dispora) bahkan juga mengakui belum tahu gagasan pembangunan lintasan balap yang disebut-sebut bakal di bangun di seputar stadion Gelora Bung Karno (GBT).
Walau sebenarnya menurut informasi, gagasan itu pernah digaungkan pada 2014, serta diberitakan Detail Engineering Design (DED) nya dianggarkan Rp 500 juta telah masuk dalam APBD 2015. ”Kami belum tahu, serta belum ada instruksi apa pun berkenaan sirkuit itu. Hingga sekarang ini belum ada wacana serta info perihal sirkuit GBT,” kata Kepala Dispora Kota Surabaya, Afghani Wardhana waktu didapati Surya, Jumat (29/5/2015).
Sirkuit baru di GBT itu semakin ramai diperbincangkan, selesai berhembus berita penutupan sirkuit Surabaya di lokasi Kenjeran Park pada awal Juni 2015. Walau sebenarnya sirkuit permanent dengan panjang lintasan 1,1 km. itu sampai kini kerap jadi tempat arena balap motor level nasional.
Hal semacam ini malah tidak sama dengan pernyataan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sekian waktu lama. Ia mengatakan pemkot merencanakan bangun sirkuit baru di GBT daerah Benowo Surabaya Barat serta th. depan targetnya lintasan itu dapat digunakan.
Sirkuit Kenpark yang gagasannya bakal dirubah jadi wahana bermain, automatis menggangu latihan beberapa pembalap yang dapat menggunakan lintasan. Bahkan juga Ketua IMI Jawa timur Bambang Haribowo mewakili semua pembalap menyampaikan mereka meneror bakal balapan di Jalan Raya depan Grahadi apabila lintasan baru belum ada, tetapi lintasan Kenpark telah tutup.
Walau sebenarnya berdirinya sirkuit itu diinginkan dapat menggairahan lagi stadion GBT Surabaya yang telah ada mulai sejak 2010 itu. Untuk di ketahui sampai kini pemkot mesti sediakan dana Rp 4,4 miliar untuk cost operasional stadion setiap tahunnya. Tetapi pendapatan GBT pertahun tak sepadan dengan cost operasionalnya, cuma Rp 1,1 miliar saja.
“Kami cuma dapat menanti ketentuan Wali kota, setelah itu saya no comment. Nanti bila sudah ada bahannya jelas pasti kami beritahu,” ungkap Kepala Dispora sekalian bekas Sekretaris DPRD Kota Surabaya ini.
Disamping itu, Ketua Komisi C bagian pembangunan DPRD kota Surabaya mengakui gagasan pembangunan sirkuit itu telah dibicarakan berbarengan Dispora. “Sejauh ini baru sistem pengurukan yang telah usai pada 2014. Jika untuk pembangunan menurut info masih tetap sistem lelang. Nanti kami bicarakan dalam rapat triwulanan,” katanya.
Untuk di ketahui pada 2014 prestasi Olahraga di Surabaya alami penurunan. Padahal pemkot telah membagikan biaya bonus untuk beberapa atlet berprestasi sebesar Rp 9 miliar, namun yang terjaring sangatlah kecil cuma Rp1 miliar.
Post A Comment:
0 comments: