Beberapa puluh masa terdiri atas pengurus serta Banom Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sugio lakukan tindakan demo di Instansi Pendidikan Islam Sunan Drajat, Sabtu (30/5) siang.

Kehadiran pengurus beserta Badan Otonom (Banom) ini meluruk sekolah yang mengadakan pendidikan dari tingkat SMP, Tsanawiyah, SMA, Aliyah yang dinilai MWC NU dikuasai serta dikelola oleh keluarga atau perseorangan.

Walau sebenarnya instansi pendidikan itu sejatinya didirikan ormas NU mulai sejak 1970. "Instansi pendidikan ini punya NU, bukanlah yayasan keluarga," tegas Abdul Rochim salah satu pengurus yang juga bekas Ketua Instansi Pendidikan Islam Sunan Drajat.

Yang menyebabkan pengurus MWC NU beserta anggota Banom lakukan tindakan demo, karena nampak pergantian akta notaris baru pada 1986 yang dilakukan oleh keluarga Isrofil Amar. "Bahkan juga mulai ada pergantian pengelola serta dikuasai keluarga. Bukanlah NU lagi," tandas Heru Mudianto, Ketua Tanfidz MWC NU Sugio.

KH Syamsudin, Syuriah NU juga menandaskan sama, bahwa LPI Sunan Drajat didirikan oleh NU Sugio. Mulai sejak itu juga mulai ada tuntutan dari NU, tetapi instansi pendidikan itu tak juga selekasnya dikembalikan ke NU.

Demikian sebaliknya dikuasai keluarga Isrofil Amar, terdiri ayah, anak serta keponakan dengan mengenyampingkan MWC NU sebagai cikal akan membangun instansi itu. Gejolak yang ada mulai sejak 1986 itu, nyatanya sama sekali tak ada iktikad baik dari pengelola instansi pendidik Sunan Drajat.

Puncaknya Sabtu (30/5) hari ini MWC NU geram serta lakukan tindakan demo ke instansi sekolah itu. Seperti demo yang sampai kini berlangsung, massa serta pengurus ini demo dengan membentangkan kertas karton yang berisikan tuntutan supaya LPI Sunan Drajat dikembalikan NU.

"Kembalikan aset NU ke NU. LPI Sunan Drajad bukanlah punya keluarga Isrofil," tegas beberapa pengurus MWC NU Sugio. Masa yang lakukan tindakan, terkecuali pengurus juga banom-banomnya ada, Muslimat, Fatayat, PMII, serta Ansor.

Tindakan kesempatan ini memanglah bukan punya maksud menjumpai menemui beberapa gurunya. 
Namun sebatas mengadakan demo, lantaran sampai kini tidak ada niatan baik LPI Sunan Drajat untuk buka dialog musyawarah.

Tindakan yang melibatkan warga NU pada akhirnya ditengahi petugas kepolisian dari Mapolsek Sugio. Waktu massa NU berorasi serta membentangkan beberapa tuntutan, tak satupun guru LPI Sunan Drajat menjumpai mereka.

Sampai pada akhirnya, pihak polres memediasi memberi peluang bertemu untuk bermusyawarah pada ke-2 iris pihak yang bersengketa.  "Kita bakal dipertemukan pada Rabu minggu ini jam 09.00 WIB di polres," ungkap Abdul Rochim.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: