Jadi salah satu pemain andalan Persela Lamongan, penjaga gawang Khoirul Huda memanglah berikan debut cukup besar untuk Laskar Joko Tingkir. Tetapi waktu pertandingan berhenti serta turnamen batal, Huda mengakui kecewa serta sedih lantaran mata pencaharian utamanya hilang.
Pemain kelahiran Juni 1979 ini menguraikan, pihaknya memanglah bingung saat manajemen memberi tahu ada pembatalan turnamen itu. "Saya jelas kecewa, lantaran ini merupakan mata pencaharian paling utama kami," katanya, Kamis (21/5/2015).
Walau Huda PNS di Dispora Kabupaten Lamongan, tetapi diakuinya sedih serta cuma dapat pasrah, saat dunia sepakbola Indonesia mandek. Dia menilainya, sepakbola tidak cuma untuk mata pencaharian, namun juga terus mengasah skill pemain, hingga keadaan fisik serta tehnik terus terbangun.
"Bila tidak ada aktivitas, bagaimanakah saya dapat berlatih maksimal?" tanyanya. Tidak cuma itu, mandeknya aktivitas sepakbola juga bikin pembinaan sepakbola di Indonesia berhenti. Dia juga mengharapkan, Kemenpora serta PSSI keduanya sama temukan jalan keluar hingga pertandingan kembali di gelar.
"Saya juga belum tahu turut aktivitas sepakbola apa, sesudah turnamen batal," ujarnya.
Post A Comment:
0 comments: