Jatimevent.com - Bangsa Indonesia harus terima bahwa pemerintahan Joko Widodo mempunyai banyak kekurangan. Tetapi bangsa ini mesti mengerti bahwa usaha pelengseran Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya juga sebagai Presiden di dalam saat pemerintahannya bakal dibayar mahal oleh Indonesia. Bangsa Indonesia mesti mensupport sekalian menanggung saat pemerintahan Presiden Joko Widodo bakal jalan hingga pada purna baktinya.
Pernyataan itu ditegaskan Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang, Gus Solah panggilan akrab KH Shalahuddin Wahid di tempat tinggalnya waktu bertemu dengan Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) – dari wartawan, oleh wartawan serta untuk Indonesia, Senin (13/7/2015).
“Kita mesti mensupport pemerintahan Joko Widodo hingga pada saat akhir jabatannya. Bila ada kelemahannya dalam memimpin bangsa ini, kita bisa berikan input serta anjuran yang dibutuhkan pada Presiden. Harus diakui bahwa Joko Widodo memanglah tak mempunyai pengalaman juga sebagai presiden hingga bila ada kekurangan disana-sini ya mesti dibantu. Kita seluruhnya mesti berusaha keras untuk bangun Indonesia tambah baik. Pelengseran Joko Widodo bukanlah jalan paling baik serta memiliki biaya mahal,” tutur Salahuddin Wahid.
Di kesempatan itu, Gus Solah mengingatkan Jokowi pada empat hal yang pernah di sampaikan dalam pertemuan di tempat tinggalnya di Jakarta ketika pencapresannya tahun lalu. Waktu itu Gus Solah pada Jokowi menuturkan bahwa Indonesia mempunyai sangat banyak masalah.
Dari demikian banyak masalah, ada empat hal mesti jadikan prioritas yaitu ; Penegakan Hukum, Reformasi Birokrasi, Pemerataan Hasil Pembangunan, serta Pendidikan. “Dari ke empat prioritas itu, hukum tempati posisi pertama untuk di perhatikan. Bila ke empat masalah ini dapat dikerjakan, Indonesia bakal jadi negara yang diidam-idamkan beberapa pendiri negara. Masalah PTUN Medan serta yang lain menuturkan bahwa pesan itu belum di beri perhatian dengan cara spesial oleh Presiden serta jajarannya,” tegas Gus Solah.
Diterangkan selanjutnya, kekeliruan dalam penentuan menteri mungkin berlangsung lantaran Joko Widodo cuma kurun waktu singkat masuk dalam lingkungan baru dengan demikian banyak terdapat pilihan. Beberapa menteri yang kemampuannya tak baik baiknya mesti selekasnya ditukar serta yang baik, baiknya dipertahankan.
Gus Solah kemudian mengatakan sebagian menteri yang olehnya dinilai baik termasuk juga di dalamnya Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Kelautan serta Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa, Menko Bagian Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Agraria serta Tata Ruangan/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan serta Menteri Penelitian, Tehnologi serta Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.
Sedang Putut Prabantoro, yang juga konsultan komunikasi politik, mengajak bangsa Indonesia memakai 70 tahun kemerdekaan juga sebagai momentum tahun refleksi. Refleksi itu utama untuk lihat hari esok bangsa serta negara Indonesia.
“Tidak ada bangsa yang inginkan diri dan negaranya terpecah iris. Kita juga tidak mau bernasib sama juga dengan Yunani juga sebagai bangsa yang terpuruk lantaran utang tidak terbayar. Bagaimanakah kita keluar dari semua masalah yaitu tantangan 70 tahun kemerdekaan yang ke-2. Tetapi yang butuh dipertanyakan juga, sudah 70 tahun Indonesia belum makmur, kenapa? Semestinya, apa yang kita kerjakan mesti mempunyai tujuan untuk Indonesia yang satu,” terang dia.
Post A Comment:
0 comments: