Jatimevent.com - Alifah (6), korban penganiayaan bibinya, Siti Masturah Ulfa (40), warga Perumahan Sumput Asri, Dusun Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik, populer juga sebagai anak yang ramah pada tetangga. Di Taman Kanak-kanak (TK) sebagai murid yang cerdas serta sopan santun.
"Alifah itu anaknya pinter, grapyak. Waktu pergi ke masjid, ada tetangga di depan rumah ya disapa. Bu Tarjo, Budhe," kata tetangga Ulfa yang malas dijelaskan namanya, Kamis (30/7/2015). Tetangga ini menceritakan bahwa Alifah baru beberapa bulan tinggal bersama bibinya atau adik dari bapak kandung Alifah di Banjarmasin, Kalimantan.
"Belum ada satu tahun disini. Beritanya sesudah ibunya meninggal dunia, baru turut Bu Ulfa," tambah tetangga waktu bercakap di depan rumah bersama tetangga lain. Keluarga Ulfa termasuk kaya. Tempat tinggalnya dua lantai, memiliki ukuran kurang lebih 7x13 di Perumahan Sumput Asri.
Ulfa tinggal bersama ibunya, pembantunya 2 orang, anaknya 2, adik Ulfa seseorang laki-laki berumur 28 tahun serta Alifah. "Alifah barusan tinggal, belum ada satu tahun. Sesudah ibunya meninggal dunia, Alifah dititipkan ke Bu Ulfa," paparnya.
Disamping itu, Masrifah, Kepala Taman Kanak-kanak (TK) Al Kautsar di Perumahan Sumput Asri menuturkan bahwa waktu awal masuk sekolah, Senin (27/7/2015), beberapa wali murid telah berprasangka buruk serta kasihan lihat muka Alifah yang penuh lebam.
Hal semacam itu tampak dari sekitar bola mata yang hitam. "Lantaran hari Senin ada acara Halal Bihalal di UPT Dinas Pendidikan Driyorejo, saya kurang memerhatikan. Baru hari Selasa, saya bertanya ke Alifah pemicu berwajah lebam. Jawabnya, luka ini disebabkan dipukul oleh abah di Kalimantan," kata Marifah menirukan jawaban Alifah.
Tetapi, Masrifah serta wali murid terus tak yakin. Pihak sekolah juga tak berani bertanya langsung ke Ulfa, cemas Alifah makin dianiaya waktu dirumah. Pihak sekolah coba menayakan ke Ulfa lewat pesan singkat handphone, namun jawabnya Alifah lebam disebabkan jatuh.
Pada akhirnya Alifah dibawa ke Polsek Driyorejo serta langsung dibawa ke Polres. Di Polres Gresik itu, Alifah menceritakan pada Polwan bahwa lebamnya disebabkan dianiaya bibinya. Waktu pakaian serta seragam celana Alifah di buka, nyatanya penuh dengan sisa penganiayaan serta di paha juga ada belas cakaran tangan.
"Ini sisa cubitan Bunda. Perut sakit disebabkan ditendang sama kaki. Muka lebam lantaran dipukul menggunakan tangan Bunda," kata Marsifah waktu mendengar cerita Alifah di ruangan Unit Layanan Wanita serta Anak (PPA) Polres Gresik.
Alifah juga menceritakan bahwa ada paksaan dari Ulfa, yakni bila di tanya oleh guru di sekolah disuruh menjawab dianiaya oleh abahnya di Kalimantan waktu mudik Lebaran. "Alifah juga mengakui cuma di beri makan sekali dalam satu hari. Bila pagi sudah makan ya besok paginya makan lagi. Ini seperti masalah Angeline di Bali. Namun masalah Alifah ini lantaran masalah kutek pewarna kuku," paparnya.
Alifah sekolah di TK belum ada satu tahun, baru Januari 2015 masuk kelas A, lalu naik kelas B baru awal masuk Senin (27/7/2015) tempo hari. Di sekolah terkenal baik. "Baiknya itu, sopan, terbuka, supel," tuturnya.
Post A Comment:
0 comments: