Surabaya Semakin Panas, Tim Pemadam Kebakaran Sudah Antisipasi

Masuk musim kemarau yang umumnya berlangsung mulai Maret-April, Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya mulai menghadapi efek panasnya kota yang meraih 31-33 derajat celsius. Sejumlah 3 hingga 4 mobil water supply punya PMK yang menyebar di Surabaya Pusat (Pasar Turi), Surabaya Timur (Menur), ataupun Balai Pemuda dikerahkan untuk menyiram beberapa jalan protokol di Surabaya, Rabu (3/6/2015).

Rute penyiraman itu diantaranya melalui Siola, jalan Gubernur Suryo depan Gedung Grahadi, Yos Sudarso, Panglima Sudirman, dan Basuki Rahmat. “Ini instruksi segera dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Agar merasa lebih sejuk dan menolong kurangi debu jalanan. Namun bila mobil di jalan tengah padat seperti di depan Tunjungan jadi kita jauhi, lantaran jadi bikin macet,” papar Chandra Oratmangun, Kepala PMK Surabaya, waktu dihubungi Surya.

Penyiraman teratur dikerjakan, sembari memonitor suhu udara/hari. Bila di rasa mendung, tim PMK dapat tidak hadir menyirami jalan-jalan besar di dalam Surabaya. Setiap mobil water supply yang digunakan berisi jumlah air yang tidak sama, ada yang 5000 liter, ada pula yang membawa 2500 liter. “Semua habis dalam satu jam keliling. Tim kami umumnya beroperasi jam 11.00 WIB,” lebih Chandra.

Ia menyampaikan air yang digunakan adalah air bersih yang di ambil dari sebagian tandon air di seputar tengah kota, seperti di jalan Yos Sudarso, Panglima Sudirman saat sebelum toko buah hokky, jalan Enak Malam, dan tepi gereja Mawarsharon.

Chandra memberikan, aktivitas penyiraman jalan di musim panas ini baru diawali th. 2015, pada awal mulanya tak ada. “Tahun 2014 ada, namun itupun lantaran ada peristiwa meletusnya gunung Kelud hingga Surabaya terkena efeknya. Seluruh jalan penuh abu tidak tipis, mulai sejak itu bu Risma memerintahkan PMK untuk mengatasinya,” katanya.