Jatimevent.com - Dua pemuda pengatur lalu lintas di Jembatan Manyar kena batunya. Karena mengeroyok pengguna jalan, pemuda yang bernama Deni Setiawan dan Khairul Huda itu diperiksa Polsek Manyar. Mereka meminta uang dan memukul pengendara pada Selasa siang (16/6).
Menurut laporan pengguna jalan yang bernama Sisna Dadari, siang itu dirinya melintas di antrean kemacetan kendaraan Jembatan Manyar. Sisna dan suaminya, Firdaus, mengendarai mobil dari arah Lamongan. Dia menuturkan, waktu itu macet sekali. Dia sudah antre, tapi diserobot banyak mobil lain.
Yang aneh, pengatur lalu lintas membiarkannya saja. Mobilnya pun mencoba ikut-ikutan menyalip. Hingga mencapai beberapa meter sebelum traffic cone, para pemuda pengatur lalu lintas melihatnya. Mereka langsung mendekat. “Mereka minta Rp 50 ribu, tapi saya tidak mau,” tuturnya.
Sisna lalu turun dari mobil. Adu mulut tak terhindarkan. Saat itulah Sisna didorong hingga terjatuh. Kasihan dengan istrinya, Firdaus juga keluar dari mobil. Namun, lelaki itu malah dikeroyok. ”Ada lima orang yang mengeroyok suami saya. Hidung suami saya berdarah. Bajunya sobek,” kata Sisna seperti laporan ke Polsek Manyar.
Kapolsek Manyar AKP Muljono menyatakan sudah menangani kasus tersebut. Berdasar laporan dan visum korban, pemuda yang bernama Deni dan Khairul itu diamankan. Mereka juga ditetapkan sebagai tersangka. Tapi, Keduanya tidak ditahan. "Keduanya terbukti melakukan pengeroyokan,” kata Muljono.
Menurut laporan pengguna jalan yang bernama Sisna Dadari, siang itu dirinya melintas di antrean kemacetan kendaraan Jembatan Manyar. Sisna dan suaminya, Firdaus, mengendarai mobil dari arah Lamongan. Dia menuturkan, waktu itu macet sekali. Dia sudah antre, tapi diserobot banyak mobil lain.
Yang aneh, pengatur lalu lintas membiarkannya saja. Mobilnya pun mencoba ikut-ikutan menyalip. Hingga mencapai beberapa meter sebelum traffic cone, para pemuda pengatur lalu lintas melihatnya. Mereka langsung mendekat. “Mereka minta Rp 50 ribu, tapi saya tidak mau,” tuturnya.
Sisna lalu turun dari mobil. Adu mulut tak terhindarkan. Saat itulah Sisna didorong hingga terjatuh. Kasihan dengan istrinya, Firdaus juga keluar dari mobil. Namun, lelaki itu malah dikeroyok. ”Ada lima orang yang mengeroyok suami saya. Hidung suami saya berdarah. Bajunya sobek,” kata Sisna seperti laporan ke Polsek Manyar.
Kapolsek Manyar AKP Muljono menyatakan sudah menangani kasus tersebut. Berdasar laporan dan visum korban, pemuda yang bernama Deni dan Khairul itu diamankan. Mereka juga ditetapkan sebagai tersangka. Tapi, Keduanya tidak ditahan. "Keduanya terbukti melakukan pengeroyokan,” kata Muljono.
Sumber : Jawa Pos
Post A Comment:
0 comments: