Tujuh cewek cantik nan seksi di kirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Lawang, Malang. Bukanlah lantaran hilang ingatan, namun mereka mesti melakukan perawatan atau rebilitasi lantaran ketahuan aktif jadi pemakai narkoba.
Cewek-cewek ini terjaring razia yang di gelar petugas Badan Narkotika Nasional Provonsi (BNNP) Jawa timur. "Sesudah lewat rangkaian kontrol, mereka segera di kirim ke tempat rehabilitasi di RSJ Lawang," kata AKBP Bagijo Kurnijanto, Kepala Bagian Pemberantasan BNNP Jawa timur, Jumat (1/5/2015).
Menurutnya, tujuh wanita ini dapat dibuktikan jadi pemakai narkoba aktif. Ada yang telah tahunan, ada pula yang baru sebagian bulan.
"Tes unine mereka positif. Mereka aktif memakai sabu serta ineks," sambungnya.
Cewek-cewek cantik ini adalah beberapa pekerja hiburan malam. Beberapa ada yang sebatas temani tamu untuk bernyanyi, beberapa lagi dapat dikencani oleh tamunya. Mereka mengakui umum di ajak konsumsi narkoba oleh pelanggannya.
Wanita yang rata-rata masih muda ini terjaring razia yang di gelar petugas di sebagian rumah kos di Madiun. Sesudah dites urine serta dinyatakan positif, mereka segera dibawa ke Kantor BNNP Jawa timur di Ngagel Jaya, Surabaya. Setelah itu, dibawa ke Panti Rehabilitasi Narkoba.
"Saya terkena razia di mess, bukanlah ditempat kos," jawab seseorang cewek sembari selalu menutupi wajah waktu di Kantor BNNP Jawa timur, Jumat sore.
Wanita yang lain menyebutkan, mereka jadi pengguna dengan argumen tuntutan profesi. Juga sebagai pekerja malam, memanglah susah hindari narkoba. Terlebih tamu-tamu yang dilayani adalah pemakai narkoba.
Razia seperti ini telah sering di gelar BNNP Jawa timur. Pada awal mulanya, sekian kali razia di gelar di Surabaya. Akhirnya, ada sekitar 100 orang terjaring serta dapat dibuktikan positif menggunakan narkoba. "Seluruhnya telah di kirim ke tempat rehabilitasi, rata-rata wanita," lanjut Bagijo.
Razia yang sama akan selalu dikerjakan. Maksudnya, merehabilitasi beberapa pemakai narkoba. Seperti di ketahui, BNN pusat membidik 100.000 orang pemakai direhabilitasi selama sembilan tahun 2015.
Dari jumlah itu, BNNP Jawa timur terkena tujuan merehabilitasi 10.000 orang pemakai. Serta selama ini, telah ada seputar 500 orang pemakai di Jawa timur masuk rehabilitasi.
Untuk tahu siapa-siapa warga sebagai pemakai, salah satu programnya yaitu mengadakan razia ditempat kos, apartemen, tempat hiburan serta sejenisnya.
Argumennya, dari analisis yang dikerjakan, tempat hiburan, kos serta apartemen adalah tempat yang sering digunakan oleh pemakai untuk konsumsi narkoba.
Cewek-cewek ini terjaring razia yang di gelar petugas Badan Narkotika Nasional Provonsi (BNNP) Jawa timur. "Sesudah lewat rangkaian kontrol, mereka segera di kirim ke tempat rehabilitasi di RSJ Lawang," kata AKBP Bagijo Kurnijanto, Kepala Bagian Pemberantasan BNNP Jawa timur, Jumat (1/5/2015).
Menurutnya, tujuh wanita ini dapat dibuktikan jadi pemakai narkoba aktif. Ada yang telah tahunan, ada pula yang baru sebagian bulan.
"Tes unine mereka positif. Mereka aktif memakai sabu serta ineks," sambungnya.
Cewek-cewek cantik ini adalah beberapa pekerja hiburan malam. Beberapa ada yang sebatas temani tamu untuk bernyanyi, beberapa lagi dapat dikencani oleh tamunya. Mereka mengakui umum di ajak konsumsi narkoba oleh pelanggannya.
Wanita yang rata-rata masih muda ini terjaring razia yang di gelar petugas di sebagian rumah kos di Madiun. Sesudah dites urine serta dinyatakan positif, mereka segera dibawa ke Kantor BNNP Jawa timur di Ngagel Jaya, Surabaya. Setelah itu, dibawa ke Panti Rehabilitasi Narkoba.
"Saya terkena razia di mess, bukanlah ditempat kos," jawab seseorang cewek sembari selalu menutupi wajah waktu di Kantor BNNP Jawa timur, Jumat sore.
Wanita yang lain menyebutkan, mereka jadi pengguna dengan argumen tuntutan profesi. Juga sebagai pekerja malam, memanglah susah hindari narkoba. Terlebih tamu-tamu yang dilayani adalah pemakai narkoba.
Razia seperti ini telah sering di gelar BNNP Jawa timur. Pada awal mulanya, sekian kali razia di gelar di Surabaya. Akhirnya, ada sekitar 100 orang terjaring serta dapat dibuktikan positif menggunakan narkoba. "Seluruhnya telah di kirim ke tempat rehabilitasi, rata-rata wanita," lanjut Bagijo.
Razia yang sama akan selalu dikerjakan. Maksudnya, merehabilitasi beberapa pemakai narkoba. Seperti di ketahui, BNN pusat membidik 100.000 orang pemakai direhabilitasi selama sembilan tahun 2015.
Dari jumlah itu, BNNP Jawa timur terkena tujuan merehabilitasi 10.000 orang pemakai. Serta selama ini, telah ada seputar 500 orang pemakai di Jawa timur masuk rehabilitasi.
Untuk tahu siapa-siapa warga sebagai pemakai, salah satu programnya yaitu mengadakan razia ditempat kos, apartemen, tempat hiburan serta sejenisnya.
Argumennya, dari analisis yang dikerjakan, tempat hiburan, kos serta apartemen adalah tempat yang sering digunakan oleh pemakai untuk konsumsi narkoba.
Post A Comment:
0 comments: