Salah Jalur, Bikin Pria Ini Ditangkap Setelah Mencuri Seorang Wanita
Penyekapan serta penculikan pada seseorang wanita tersingkap dikarenakan pelaku salah jalur waktu mengemudikan mobilnya di Jalan Kartini, Surabaya.
Saat dicegat polisi jalan raya, korban yang dalam keadaan tangannya terbogol didalam mobil segera meloncat sembari berteriak meminta tolong.
Penculik itu yaitu Wahyu (21), satpam perumahan di Buduran, Sidoarjo. Sedang korbannya cewek usia 37 tahun berinisial In asal Bojonegoro. Wahyu nekat menculik serta menyekap wanita itu lantaran menampik di ajak kencan.
“Pelaku telah diputuskan juga sebagai tersangka serta dijebloskan ke penjara. Dalam penyidikan, di ketahui bahwa pelaku ini dapat adalah buronan Polsek Buduran, Sidoarjo dalam perkara pencurian,” ungkap Kapolsek Tegalsari, Kompol Satria Permana, Jumat (10/4/2015).
Dalam aksinya itu, Wahyu memakai mobil Avanza W 1892 PB. Dengan mobil sewaan itu, dia mencari wanita yang telah diincarnya. Wanita itu adalah seseorang PSK yang sampai kini tinggal di lokasi Krian, Sidoarjo.
Pelaku memaksa korban untuk di ajak berkencan, namun korban menampiknya. Korban pernah berupaya berontak, serta terus dipaksa dimasukkan ke mobil oleh pelaku. Lantaran selalu berontak, didalam mobil, tangan korban diborgol.
Tidak cuma itu, wanita itu juga ditutup mukanya memakai kaos serta mulutnya ditali memakai kain. “Korban awalannya dibawa ke Tretes serta akan disetubuhi disana. Tetapi, dalam perjalanan pelaku mengambil keputusan balik. Argumennya takut terkena razia karena dia sering memperoleh berita bahwa polisi kerap mengadakan operasi di Tretes. Lalu korban dibawa ke Surabaya,” sambung Satria.
Sesampai di Surabaya, korban dibawa berputar-putar. Tetapi, dalam perjalanan mencari hotel di Kota Pahlawan, korban selalu berupaya berontak. Karena itu, pelaku pernah menodong korban memakai senjata api (senpi) mainan. Yaitu korek api yang memiliki bentuk mirip Senpi.
Pelaku kelihatannya tak demikian hafal jalanan di Surabaya. Saat melintas di Jalan Kartini ke arah jalan Raya Darmo, mobil melaju lurus. Walau sebenarnya, dia semestinya belok ke kiri (Kelenteng Jl Cokroaminoto). Sungguh apesnya, waktu itu ada petugas Satlantas Polrestabes tengah mengadakan razia disana. Mobil inipun segera dihentikan oleh petugas.
“Saat sopirnya disuruh turun serta akan di check surat-surat kendaraannya oleh petugas, korban yang ada di jok belakang mobil segera meloncat ke sisi tengah lantas berupaya keluar dari mobil. Petugas juga segera mengamankan korban serta pelaku itu,” tambah kapolsek.
Sesudah diinterogasi serta di ketahui ada tindak pidana, perkara ini lalu dilimpahkan ke Polsek Tegalsari.
Selesai melakukan rangkaian kontrol, Wahyu juga diputuskan juga sebagai tersangka lantas dijebloskan ke penjara. Terlebih, dia juga di ketahui masuk juga sebagai daftar buronan Polsek Buduran dalam perkara pencurian.
“Saya mau mengencani dia, namun menampik selalu. Maka dari itu hingga seperti itu,” dalih Wahyu waktu di tanya petugas dalam kontrol di Polsek Tegalsari.
Saat dicegat polisi jalan raya, korban yang dalam keadaan tangannya terbogol didalam mobil segera meloncat sembari berteriak meminta tolong.
Penculik itu yaitu Wahyu (21), satpam perumahan di Buduran, Sidoarjo. Sedang korbannya cewek usia 37 tahun berinisial In asal Bojonegoro. Wahyu nekat menculik serta menyekap wanita itu lantaran menampik di ajak kencan.
“Pelaku telah diputuskan juga sebagai tersangka serta dijebloskan ke penjara. Dalam penyidikan, di ketahui bahwa pelaku ini dapat adalah buronan Polsek Buduran, Sidoarjo dalam perkara pencurian,” ungkap Kapolsek Tegalsari, Kompol Satria Permana, Jumat (10/4/2015).
Dalam aksinya itu, Wahyu memakai mobil Avanza W 1892 PB. Dengan mobil sewaan itu, dia mencari wanita yang telah diincarnya. Wanita itu adalah seseorang PSK yang sampai kini tinggal di lokasi Krian, Sidoarjo.
Pelaku memaksa korban untuk di ajak berkencan, namun korban menampiknya. Korban pernah berupaya berontak, serta terus dipaksa dimasukkan ke mobil oleh pelaku. Lantaran selalu berontak, didalam mobil, tangan korban diborgol.
Tidak cuma itu, wanita itu juga ditutup mukanya memakai kaos serta mulutnya ditali memakai kain. “Korban awalannya dibawa ke Tretes serta akan disetubuhi disana. Tetapi, dalam perjalanan pelaku mengambil keputusan balik. Argumennya takut terkena razia karena dia sering memperoleh berita bahwa polisi kerap mengadakan operasi di Tretes. Lalu korban dibawa ke Surabaya,” sambung Satria.
Sesampai di Surabaya, korban dibawa berputar-putar. Tetapi, dalam perjalanan mencari hotel di Kota Pahlawan, korban selalu berupaya berontak. Karena itu, pelaku pernah menodong korban memakai senjata api (senpi) mainan. Yaitu korek api yang memiliki bentuk mirip Senpi.
Pelaku kelihatannya tak demikian hafal jalanan di Surabaya. Saat melintas di Jalan Kartini ke arah jalan Raya Darmo, mobil melaju lurus. Walau sebenarnya, dia semestinya belok ke kiri (Kelenteng Jl Cokroaminoto). Sungguh apesnya, waktu itu ada petugas Satlantas Polrestabes tengah mengadakan razia disana. Mobil inipun segera dihentikan oleh petugas.
“Saat sopirnya disuruh turun serta akan di check surat-surat kendaraannya oleh petugas, korban yang ada di jok belakang mobil segera meloncat ke sisi tengah lantas berupaya keluar dari mobil. Petugas juga segera mengamankan korban serta pelaku itu,” tambah kapolsek.
Sesudah diinterogasi serta di ketahui ada tindak pidana, perkara ini lalu dilimpahkan ke Polsek Tegalsari.
Selesai melakukan rangkaian kontrol, Wahyu juga diputuskan juga sebagai tersangka lantas dijebloskan ke penjara. Terlebih, dia juga di ketahui masuk juga sebagai daftar buronan Polsek Buduran dalam perkara pencurian.
“Saya mau mengencani dia, namun menampik selalu. Maka dari itu hingga seperti itu,” dalih Wahyu waktu di tanya petugas dalam kontrol di Polsek Tegalsari.
Source: Surya
Post A Comment:
0 comments: