Tri Rismaharini bisa jadi salah satu wanita Indonesia yang memegang jabatan utama di pemerintahan, yaitu Surabaya, Jawa Timur. Ya, wanita yang akrab disapa Risma itu adalah Wali Kota wanita pertama di Surabaya. Tetapi, itu bukanlah bermakna Risma melupakan kodratnya juga sebagai seseorang ibu rumah-tangga.
"Kartini bisa berprestasi, dengan tidak ada rintangan lagi. Namun terus harus tahu kodrat kita juga sebagai ibu rumah-tangga," kata Risma dalam acara peringatan Hari Kartini di Balai Kota Surabaya, Selasa (21/4/2015).
Risma mengaku dianya memperoleh peluang yang sama seperti laki-laki. Yakni jadi pemimpin suatu kota. Namun, waktu ada dirumah, ia menempatkan jabatan itu. "Saya apabila di lingkungan rumah tunduk pada RT serta RW," kata bekas Kepala Bappeko itu.
Wanita kelahiran 20 November 1961 itu menyampaikan tidak mau terlena dengan jabatan itu. Ia sadar dianya yaitu seseorang ibu rumah-tangga. "Ibu untuk anak-anak saya," kata wanita masuk dalam daftar 50 pemimpin dunia paling hebat versus majalah Fortune itu.
Istri Djoko Saptoadji itu meyakini seseorang wanita dapat sukses dalam karir. Bahkan juga, upahnya juga mungkin semakin besar daripada suami. Tetapi bakal tambah baik apabila wanita karir juga dapat membina keluarga yang telah jadi kodratnya.
Menurut dia, peringatan Hari Kartini berikan semangat serta perjuangan supaya wanita tidak terlena. Sosok Kartini dapat menyetarakan derajat wanita dengan pria. Kegigihannya bikin wanita Indonesia memperoleh hak yang sama dari sisi pendidikan, pekerjaan, karir, serta sosial.
Risma mencontohkan Kepala Dinas Kebakaran yang sekarang ini dijabat oleh wanita, yakni Chandra Ratna Maria Oratmangun. Menurut dia, ketentuan yang ia buat adalah ketentuan yang berani lantaran nyaris tak ada jabatan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran disandang oleh wanita.
"Ini mungkin saja pertama didunia, saya tunjuk Kepala Dinas PMK wanita. Berarti saya tak membedakan," terangnya.
"Kartini bisa berprestasi, dengan tidak ada rintangan lagi. Namun terus harus tahu kodrat kita juga sebagai ibu rumah-tangga," kata Risma dalam acara peringatan Hari Kartini di Balai Kota Surabaya, Selasa (21/4/2015).
Risma mengaku dianya memperoleh peluang yang sama seperti laki-laki. Yakni jadi pemimpin suatu kota. Namun, waktu ada dirumah, ia menempatkan jabatan itu. "Saya apabila di lingkungan rumah tunduk pada RT serta RW," kata bekas Kepala Bappeko itu.
Wanita kelahiran 20 November 1961 itu menyampaikan tidak mau terlena dengan jabatan itu. Ia sadar dianya yaitu seseorang ibu rumah-tangga. "Ibu untuk anak-anak saya," kata wanita masuk dalam daftar 50 pemimpin dunia paling hebat versus majalah Fortune itu.
Istri Djoko Saptoadji itu meyakini seseorang wanita dapat sukses dalam karir. Bahkan juga, upahnya juga mungkin semakin besar daripada suami. Tetapi bakal tambah baik apabila wanita karir juga dapat membina keluarga yang telah jadi kodratnya.
Menurut dia, peringatan Hari Kartini berikan semangat serta perjuangan supaya wanita tidak terlena. Sosok Kartini dapat menyetarakan derajat wanita dengan pria. Kegigihannya bikin wanita Indonesia memperoleh hak yang sama dari sisi pendidikan, pekerjaan, karir, serta sosial.
Risma mencontohkan Kepala Dinas Kebakaran yang sekarang ini dijabat oleh wanita, yakni Chandra Ratna Maria Oratmangun. Menurut dia, ketentuan yang ia buat adalah ketentuan yang berani lantaran nyaris tak ada jabatan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran disandang oleh wanita.
"Ini mungkin saja pertama didunia, saya tunjuk Kepala Dinas PMK wanita. Berarti saya tak membedakan," terangnya.
Post A Comment:
0 comments: