Dikarenakan diancam video mesum akan disebarkan melalui media sosial oleh wanita yang disangka mempunyai jalinan spesial, Dja’far (50), warga Jalan Kawi Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Jombang, sangat terpaksa kehilangan Rp 17 juta.

Namun lantaran kesal terus-menerus jadi korban pemerasan, pada akhirnya Dja’far nekat melaporkan si pengancam, Rina Suherlina (46), ibu rumah-tangga yang tinggal di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang, ke polisi.

Dja’far melaporkan Rina dengan tuduhan pemerasan mulai sejak September 2014. Menurut pernyataan Dja’far pada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jombang, kerugian yang disebabkan pemerasan Rina meraih Rp 17 juta.

Kepala Sub Sisi Humas Polres Jombang, AKP Lely Bachtiar, mengungkap, berdasar pada laporan Dja’far, ke-2 pihak telah sama-sama mengetahui mulai sejak Agustus 2014.

Lalu, September 2014, pelapor ditelepon Rina, meminta duit Rp 2 juta, dengan argumen terlapor diancam seorang akan disebarkan video mesumnya. Keinginan itu dipenuhi pelapor. Dua bulan kemudian, terlapor kembali meminta duit pada pelapor Rp 10 juta dengan argumen yang hampir sama.

Ia diancam, serta mengakui keadaannya tengah terancam. Karenanya terlapor minta duit Rp 10 juta untuk pindah rumah. "Menurut info pelapor yang kami terima, waktu itu pelapor cuma memberi Rp 5 juta saja,” lanjutnya.

Rupanya pemberian yang itu tidak hentikan terlapor untuk kembali meminta duit. Sekian waktu yang lalu, terlapor meneror bakal menebarkan photo serta video mesum punya pelapor di media sosial. Terlapor meneror, bila pelapor tak memberi duit Rp 250 juta, terlapor bakal betul-betul menebarkan video dokumentasi itu.

“Tetapi pelapor cuma berjanji memberi Rp 10 juta. Duit sejumlah itu lalu diberikan pelapor ke terlapor di suatu rumah makan di Kota Jombang,” imbuhnya. Tetapi cerita tidak berhenti disini. Dja’far yang kesal lantaran terasa terus-menerus digunakan, serta seakan jadi sapi perah, pada akhirnya melaporkan RS ke Polres Jombang.

Menurut perhitungan, nilai kerugian yang dihadapi pelapor Rp 17 juta. “Untuk sesaat kami masih tetap memahami laporan ini. Karena belum tahu, benarkah ada video serta photo punya pelapor yang disimpan terlapor. Bila memanglah ada, kami bakal mencari tahu juga apakah video serta photo itu melibatkan terlapor,” pungkas Lely.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: