Jatimevent.com - Menyusul penyerahan penyelenggaraan muktamar pada penanggung Jawab KH Mustofa Bisri, semua rais syuriah NU se-Indonesia dihimpun dirumah dinas sekdakab Jombang, kompleks pendapa setempat, Senin (3/8/2015).
Tetapi pertemuan dikerjakan dengan cara tertutup. Sampai kini rumdin sekdakab memanglah tak digunakan, lantaran sekdakab Ita Triwibawati tempati rumah pribadinya di Jalan Hasyim Asyari Mojosongo, Diwek, Jombang.
"Tadi sudah banyak yang datang serta berkumpul didalam. Jika ada seluruhnya minimum ada 27 kiai," kata Zainudin, komandan pengamanan internal muktamar di pintu gerbang masuk rumdin sekdakab. Cuma saja, pertemuan rais syuriah itu tak bisa diliput oleh media. Sebagian wartawan yang mendekat untuk lihat kondisi, dilarang oleh panitia.
"Gus Mus yang gagasannya memimpin pertemuan InsyaAllah juga sudah didalam," lebih Zainudin yang juga pendekar ikatan Pencak Silat NU Pendekar Nusa NU. Belum di ketahui dengan cara pasti agenda apa yang bakal dibicarakan dalam komunitas tertutup itu. Tetapi peserta mengira bakal ada perbincangan berkenaan sistem muktamar yang berlarut-larut.
Intinya, masalah mekanisme penentuan rais aam lewat system 'ahlul halli wa aqdi' (AHWA) atau voting. Di ketahui, penyelenggaraan Muktamar NU ke-33 Jombang diserahkan pada KH Mustofa Bisri (Gus Mus).
Ini sesudah berlangsung kericuhan dalam sidang pleno I yang mengulas tata teratur (Tatib). "Sidang saya skorsing serta saya serahkan pada penanggung jawab," tegas Pimpinan Sidang Pleno I, KH Slamet Effendy Yusuf, Minggu (3/8/2013), tengah malam.
Dengan dikembalikan ke penangung jawab, jadi Slamet Effendy Yusuf sejatinya sudah kembalikan sistem persidangan proses muktamar pada Gus Mus. Terkecuali Gus Mus, ada lima nama lain yang didapuk juga sebagai penangung jawab. Yaitu, KH Said Agil Siroj, KH As'ad Said Ali, KH A Mali Madaniy, KH Marshudi Suhud, serta Bina Surendra.
Post A Comment:
0 comments: