Jatimevent.com - Berlibur pada Hari Raya Idul Fitri beberapa masyarakat memakai waktu liburan dengan perahu wisata. Aktivitas itu dilakukan menyusuri Sungai Brantas di Kota Kediri, Jawa Timur. Pangkalan perahu wisata ini ada dibawah areal Jembatan Brawijaya. Tarif untuk berwisata juga relatif murah cuma Rp 10.000 per orang.

"Berlibur Lebaran tahun ini yang berminat sudah lumayan ada kenaikan. Sepanjang hari ini kami jalan hingga 5 kali," ungkap Moestoro, pengelola perahu wisata, Senin (20/7/2015). Pengunjung berwisata menyusuri tepian Sungai Brantas yang ada di Kota Kediri. Rutenya mulai Jembatan Brawijaya, Jembatan Lama, Klenteng, Masjid Agung serta berbelok di Jembatan Alun-alun.

Selain penumpang dewasa juga banyak penumpang anak-anak yang naik perahu. Untuk tarif borongan sekali putar biayanya cuma Rp 50.000. Diterangkan Moestoro, tarif Rp 10.000 per orang sebenarnya pihaknya tidak untung. Lantaran sekali jalan perahunya perlu bahan bakar bensin sekitar 3 liter.

"Bila dihitung sebenarnya ya tidak untung, namun kami kan butuh memperkenalkan perahu wisata ini pada masyarakat," imbuhnya. Disadari Moestoro, walau usahanya telah jalan dua tahun terakhir, tetapi pada hari normal sedikit yang tertarik memakai perahu wisata.

"Perahu wisata ini masih usaha rintisan, untuk kami tidak permasalahkan apabila masih tidak untung," katanya. Peminat perahu wisata Sungai Brantas ini bukan sekedar warga Kediri, namun warga dari luar kota. Terlebih sekian waktu lalu, ada turis asal Belanda yang meminta diantar menyusuri Sungai Brantas di Kota Kediri.

Moestoro sendiri mengakui selain menggerakkan usaha perahu wisata juga turut bersihkan sungai dari kotoran. Terlebih bila ada batang kayu serta bambu yang tenggelam serta tersangkut dibawah jembatan ditarik ke tepi sungai.

Lokasi Sungai Brantas di Kota Kediri juga masih relatif bersih di banding dengan di Malang serta Mojokerto. "Kami pernah diputarkan film perihal Sungai Brantas di salah satu universitas di Malang. Nyatanya debet airnya sedikit menyusut waktu musim kemarau," katanya.

Diterangkan Moestoro, dari 10 unit perahu yang dikelolanya, 5 perahu bisa dipakai. Perahu itu dihadirkan dari Pantai Prigi serta Popoh serta satu perahu eks penambang pasir yang sudah dirubah jadi perahu wisata. Order layanan perahu wisata makin sepi sesudah pembangunan Jembatan Brawijaya dihentikan mulai sejak tahun lalu. Walau sebenarnya waktu pembangunan Jembatan Brawijaya, pekerja proyek banyak yang memakai layanan perahu untuk mengangkut peralatan.

"Perahu kami juga berperan juga sebagai SAR untuk menyelamatkan pekerja yang terjatuh ke sungai. Terdapat banyak pekerja yang jatuh kami selamatkan," katanya. Bekas wartawan ini mengakui berwisata menyusuri Sungai Brantas lebih menarik daripada wisata di Danau Sarangan. "Bila betul-betul dikelola dengan baik, wisata perahu menyusuri Sungai Brantas memberi nilai plus," imbuhnya.

Moestoro juga melengkapi perahu wisata yang dikelolanya dengan peralatan pengaman. Salah satunya baju pelampung, ban karet serta pipa keseimbangan yang ada di kanan-kini perahu.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: