Jatimevent.com - Program studi Tehnik Biomedik resmi di buka oleh Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 2015 ini. Program studi pada Jurusan Tehnik Elektro itu siap terima 30 mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2015/2016 lewat Program Kemitraan serta Mandiri (PKM).
Ketua Prodi Tehnik Biomedik Achmad Arifin menyampaikan, Tehnik Biomedik mempunyai peran utama dalam menjawab tantangan keperluan insinyur bagian medis di Indonesia. Menurut dia, sekarang ini Indonesia masih minim inovasi dalam tehnologi kesehatan. Umumnya instrumentasi medis yang moderen datang dari asing.
"Tehnik Biomedik lahir untuk menjawab tantangan serta kesempatan itu. Pelamar dapat mendaftarkan dianya lewat situs PKM di (www.simits.its.ac.id) atau buka (www.bme.its.ac.id) untuk informasi lebih detilnya,” jelas Arifin didapati di Jurusan Tehnik Elektro ITS, Jumat (3/7/2015).
Terkecuali dasar-dasar pengetahuan tehnik elektro serta kesehatan, prodi ini nanti bakal konsentrasi cetak mahasiswanya dalam empat arahan spesialisasi. Yang pertama yaitu Instrumentasi Biomedika Cerdas. Dalam hal semacam ini, lulusan diinginkan pakar inovasi serta tehnologi di bagian peralatan kesehatan.
Sedang yang ke-2 yaitu Tehnologi Asistif serta Rehabilitasi Medika. Bagian ini konsentrasi pada materi evaluasi alat bantu atau buatan di bagian medis. Seperti organ buatan atau alat bantu untuk penyandang disabilitas.
Yang ketiga yaitu bagian Pencitraan serta Pemrosesan Citra Medika. Paling akhir, bagian Informatika Medika. Yakni bagaimana caranya seseorang insinyur mengemukakan data-data medik ke users seperti dokter, pasien serta insinyur yang lain.
Untuk buka prodi ini, Arifin mengakui pihaknya sudah sangat siap. Hal semacam itu dibuktikan karena ada sebelas dosen pengampu dengan latar belakang keilmuan di bagian Tehnik Biomedik. Menariknya, bekas Menteri Pendidikan da Kebudayaan RI, Mohammad Nuh jadi salah satu sisi di dalamnya. “Kebetulan bagian studi S3 beliau saat di Prancis terkait dengan Tehnik Biomedik,” ucapnya yang lulusan dari Tohoku University Jepang pada program S2 serta S3 ini.
Terkecuali dosen, beragam kriteria yang lain juga sudah disediakan. Beragam persiapan itu yaitu kurikulum evaluasi, ruangan perkuliahan serta sarana laboratorium. “Nantinya, mereka bakal memakai sarana yang ada di Jurusan Tehnik Elektro ini,” tambah Arifin.
Awal pendirian Prodi Tehnik Biomedik ITS datang dari amanah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang memberi arahan pada empat universitas di Indonesia pada th. 2013 lalu. Saat itu, ITS, ITB, UGM serta UI ditunjuk untuk bertindak aktif dalam percepatan pengembangan program pendidikan level S1 di bagian Tehnik Biomedik.
Setelah itu, kata Arifin, pada 2014 ITS ditagih kesanggupannya akan hal itu. Lalu lantaran di rasa Tehnik Biomedik yaitu bagian pengetahuan yang erat terkait dengan Jurusan Tehnik Elektro, jadi JTE disuruh untuk menyiapkannya.
ITS juga memberi surat kesanggupan ITS ke Dikti. Pas pada 30 Mei lalu, ITS memperoleh Surat Ketentuan (SK) dari Menteri Penelitian serta Tehnologi. SK itu diisi izin untuk ITS untuk buka prodi Tehnik Biomedik, tertuang dalam SK No : 102/MKP/III/2015 tertanda 30 Maret lalu.
Post A Comment:
0 comments: