Jatimevent.com - Sehari-harinya Arif (31) bekerja sebagai satpam di suatu biro ekspesidi di Surabaya.
Tetapi, di sela aktivitasnya, warga Jalan Kedung Turi ini dapat mempunyai kerja sampingan, yakni germo dengan kata lain mucikari. Arif mempunyai lima anak buah yang siap diperdagangkan. Lima anak buahnya berumur 20-30 th.. Dari lima anak buahnya ini, cuma satu orang yang di bandrol harga Rp 1 juta untuk sekali kencan.
Tetapi, di sela aktivitasnya, warga Jalan Kedung Turi ini dapat mempunyai kerja sampingan, yakni germo dengan kata lain mucikari. Arif mempunyai lima anak buah yang siap diperdagangkan. Lima anak buahnya berumur 20-30 th.. Dari lima anak buahnya ini, cuma satu orang yang di bandrol harga Rp 1 juta untuk sekali kencan.
Sedang empat orang yang lain dibanderol harga Rp 1,8 juta untuk sekali kencan. “Empat orang bekerja di kafe. Bila satunya memanglah kerjanya gituan,” kata Arif, Minggu (28/6/2015).
Arif mengetahui anak buahnya itu dari broadcast (BC) BlackBerry Messenger (BBM). Dari perjumpaan inilah Arif tahu mereka umum menjual diri. Karena, mereka juga minta tolong pada Arif menjajakannya. Untuk menjual anak buahnya ini, Arif bikin account Facebook dengan nama On the Spot Surabaya.
Namun sekarang ini, account itu sudah tidak aktif, kemungkinan langsung diblokir tak lama sesudah Arif di tangkap. Arif menempatkan photo anak buahnya serta tarifnya di account Facebook itu. Calon pelanggan yang berkeinginan memakai layanan PSK dapat berkomunikasi dengan Arif lewat chatting.
Umumnya Arif langsung minta PIN BB pelanggannya. Dalam perbincangan lewat BBM inilah umumnya Arif kirim lagi photo anak buahnya. Sesudah setuju harga, pelanggan cukup mengatakan tempat hotel. Nanti Arif yang mengantarkan anak buahnya ke hotel.
Arif belum nikmati hasil usaha haramnya itu. Waktu ke hotel di lokasi Ngagel lalu, Arif mengakui baru pertama kalinya mengantarkan anak buah menjumpai pelanggannya. Waktu itu Arif di beri duit Rp 1 juta oleh pelanggan. Sesuai sama perjanjian dengan anak buahnya, Arif bakal memperoleh sisi 40%.
“Saya belum menikmatinya, lantaran telah di tangkap polisi dahulu,” imbuhnya. Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Manang Soebeti menyebutkan tersangka di tangkap waktu baru keluar dari kamar hotel.
Petugas juga mengambil alih duit Rp 1 juta yang baru diberikan pelanggan. “Pengakuannya memanglah baru sekali. Namun kami masih dalami lantaran umumnya tersangka mengakui baru sekali berbuat,” kata Danang.
Post A Comment:
0 comments: