Jatimevent.com - Bersamaan datangnya bulan Ramadhan, umumnya nampak kelompok dermawan yang membagikan takjil atau makanan pemula saat sebelum berbuka. Kelompok dermawan diharap tak asal-asalan membagikan takjil, terlebih pada pengendara.
Kabagops Polrestabes Surabaya, AKBP Raydian Kokrosono minta kelompok dermawan memperhitungkan tempat pembagian takjil. Baiknya takjil tak diberikan di asal-asalan jalan raya. Karena, sebagian ruas jalan kerap berlangsung kemacetan walau tak ada kesibukan masayarakat.
“Seperti Jalan A Yani. Kelompok dermawan harus memperhitungkan kenyamanan pengendara,” kata Raydian, Rabu (17/6/2015).
Bekas Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini menyatakan kepolisian tak mempersoalkan kelompok dermawan membagikan takjil di tepi jalan. Apabila pembagian takjil itu menganggu kelancaran jalan raya, pihaknya bakal ambil langkah tegas. Mungkin pembagian takjil itu bakal dihentikan.
Menurut dia, ketetapan ini dapat berlaku untuk penjual takjil di tepi jalan. Menurut dia, penjual mesti menjual dagangannya di tepi jalan. Karena, umumnya pedagang turun ke badan jalan untuk menjual dagangan.
“Kami bakal turunkan petugas di titik riskan macet, terlebih di dalam kota seperti Bambu Runcing serta Taman Bungkul,” imbuhnya.
Terkecuali mengawasi pembagian serta penjual takjil, pihaknya juga mewaspadai tindakan balap liar. Menurut Raydian, pebalap liar masih tetap kerap adu nyali sepanjang Ramadhan. Apabila umumnya beraksi Subuh, pebalap liar baru turun selesai sahur sepanjang Ramadhan.
Polrestabes terus bakal mengadakan razia sepanjang Ramadhan ini. Menurut dia, razia sepanjang Ramadhan bukan sekedar dikerjakan kepolisian. Pemkot lewat Satpol PP serta Kesbang Linmas juga dikerahkan untuk menghadapi balapan liar.
“Razia ini dapat untuk meyakinkan tak ada tempat hiburan malam yang buka,” jelas Raydian.
Kabagops Polrestabes Surabaya, AKBP Raydian Kokrosono minta kelompok dermawan memperhitungkan tempat pembagian takjil. Baiknya takjil tak diberikan di asal-asalan jalan raya. Karena, sebagian ruas jalan kerap berlangsung kemacetan walau tak ada kesibukan masayarakat.
“Seperti Jalan A Yani. Kelompok dermawan harus memperhitungkan kenyamanan pengendara,” kata Raydian, Rabu (17/6/2015).
Bekas Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini menyatakan kepolisian tak mempersoalkan kelompok dermawan membagikan takjil di tepi jalan. Apabila pembagian takjil itu menganggu kelancaran jalan raya, pihaknya bakal ambil langkah tegas. Mungkin pembagian takjil itu bakal dihentikan.
Menurut dia, ketetapan ini dapat berlaku untuk penjual takjil di tepi jalan. Menurut dia, penjual mesti menjual dagangannya di tepi jalan. Karena, umumnya pedagang turun ke badan jalan untuk menjual dagangan.
“Kami bakal turunkan petugas di titik riskan macet, terlebih di dalam kota seperti Bambu Runcing serta Taman Bungkul,” imbuhnya.
Terkecuali mengawasi pembagian serta penjual takjil, pihaknya juga mewaspadai tindakan balap liar. Menurut Raydian, pebalap liar masih tetap kerap adu nyali sepanjang Ramadhan. Apabila umumnya beraksi Subuh, pebalap liar baru turun selesai sahur sepanjang Ramadhan.
Polrestabes terus bakal mengadakan razia sepanjang Ramadhan ini. Menurut dia, razia sepanjang Ramadhan bukan sekedar dikerjakan kepolisian. Pemkot lewat Satpol PP serta Kesbang Linmas juga dikerahkan untuk menghadapi balapan liar.
“Razia ini dapat untuk meyakinkan tak ada tempat hiburan malam yang buka,” jelas Raydian.
Post A Comment:
0 comments: