Jatimevent.com - Takjil serta jajanan yang di jual bebas mendekati maghrib pada bulan puasa tidak seutuhnya aman. Balai Besar Pengawas Obat serta Makanan (BBPOM) temukan kandungan boraks pada jajan takjil yang di jual di lokasi Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (22/6/2015).
Di lokasi ini memanglah tiap-tiap tahun di gelar beberapa ratus aneka takjil. Mulai jajan basah, mi, tahu, bakso, hingga makanan ringan serta jajan enteng dalam paket. Waktu tim dari BBPOM serta Dinkes Kota Surabaya mengecek kandungan takjil itu, diketemukan krupuk puli (ketan) memiliki kandungan boraks.
"Hasil sesaat yang tengah kami periksa, salah satu kerupuk puli positif memiliki kandungan boraks. Kami juga mencurigai jajanan lain. Seluruhnya masih tetap kami teliti di Lab mobil ini," kata Hariani, salah satu petugas lab BBPOM.
Untuk kebutuhan teliti kandungan bahan makanan untuk takjil itu, BBPOM membawa mobil Lab spesial. "Kami lihat ada pergantian warna pada kerupuk puli sesudah uji lab. tanda yang lain, ada rasa gurih yang renyah tetapi ada getirnya," lebih Hariani.
Boraks yaitu senyawa kimia yang umum dipakai untuk pengawet. Terkecuali memiliki kandungan boraks, petugas masih tetap mencurigai beberapa makanan. Mereka konsentrasi pada kandungan bahan beresiko jenis formalin, rodamin B (pewarna tekstil), metanil yellow (pewarna), serta bahan beresiko lainnnya.
Umumnya, beberapa bahan beresiko itu digabung ke makanan untuk berikan saat awet, menaikkan kenyal, atau membuat cantik jajanan. Dampaknya memanglah tidak langsung.
Bahan ini bakal terakmulasi pada badan. Kurun waktu lama dengan mengkonsumsi spesifik dapat menyebabkan kanker hati, ginjal, sampai saluran getah bening.
"Kami sangatlah mengimbau pada orang-orang untuk hati-hati. Beberapa penjual juga mesti memerhatikan segi kesehatan. Janganlah cuma mau menguber untung," kata Kepala BBPOM Jawa timur I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa.
Balai POM ini memberi isyarat pada orang-orang untuk lebih hati-hati dengan makanan serta jajanan dengan warna mencolok serta ngejreng. Umpamanya makanan jenis mi, jauhi warna mi mengkilap serta tidak gampang putus. Tahu umpamanya, juga jauhi tahu yang terlampau kenyal serta tidak gampang hancur.
Diluar itu, bau serta aroma menyengat pada makanan juga mesti diwaspadai. Umumnya, seluruhnya makanan serta beragam type takjil di jual bebas waktu mendekati magrib. BBPOM melakuka intensifikasi pengawasan peredaran beberapa makanan itu.
Retno Chatulistiani, Kabid Sertitifikasi serta Service Info Customer BBPOM menjelaskan bahwa yang paling punya potensi untuk kandungan bahan beresiko pada makanan yaitu jajan di sekolah. Diluar itu waktu takjil.
"Konsentrasi kami yaitu mengawasi pangan tanpa ada izin edar. Waktu puasa begini, banyak yang konsumsi jajan. Ini punya potensi serta resiko lebih tinggi lantaran jajanan membanjir," kata Retno.
Terkecuali jajan takjil, product paket juga di perhatikan. Umpamanya, product rusak, kemsan bocor, kadaluwarsa atau saat melalui masih tetap disimpan serta dipajang.
"Dari tahun ke tahun, kami memanglah sering temukan kandungan beresiko sekitar 10%," jelas Bisukma Kurniawati, Kabid Jaminan serta Fasilitas Kesehatan Dinkes Kota Surabaya.
BBPOM serta Dinkes memanglah berniat menyimak pangan siap saji untuk takjil. Terkecuali di sentra takjil masjid akbar juga di gelar sidak serta teliti kandungan bahan makanan beresiko yang sama di Masjid Ampel Surabaya. Tetapi, petugas tidak bakal merunut lebih jauh bila diketemukan jajan beresiko.
"Kami cuma jual. Saya kulakan dari pedagang besar. Bila saat ini dicek ya monggo," kata Sri Rahayu, penjual bakso serta es cao.
Sesaat Prayoga, penjual siomay serta tahu mengakui siap bila jajannya dites BBPOM. Karena, dia meyakini makanan yang di jual hasil olahan tangan sendiri yang aman. Tak gunakan pengawet apapun.
BBPOM mengimbau pada orang-orang serta kabupaten kota untuk keduanya sama mengawasi peredaran jajan yang memiliki kandungan bahan beresiko. Pembinaan ada di pemkab atau pemkot.
Di lokasi ini memanglah tiap-tiap tahun di gelar beberapa ratus aneka takjil. Mulai jajan basah, mi, tahu, bakso, hingga makanan ringan serta jajan enteng dalam paket. Waktu tim dari BBPOM serta Dinkes Kota Surabaya mengecek kandungan takjil itu, diketemukan krupuk puli (ketan) memiliki kandungan boraks.
"Hasil sesaat yang tengah kami periksa, salah satu kerupuk puli positif memiliki kandungan boraks. Kami juga mencurigai jajanan lain. Seluruhnya masih tetap kami teliti di Lab mobil ini," kata Hariani, salah satu petugas lab BBPOM.
Untuk kebutuhan teliti kandungan bahan makanan untuk takjil itu, BBPOM membawa mobil Lab spesial. "Kami lihat ada pergantian warna pada kerupuk puli sesudah uji lab. tanda yang lain, ada rasa gurih yang renyah tetapi ada getirnya," lebih Hariani.
Boraks yaitu senyawa kimia yang umum dipakai untuk pengawet. Terkecuali memiliki kandungan boraks, petugas masih tetap mencurigai beberapa makanan. Mereka konsentrasi pada kandungan bahan beresiko jenis formalin, rodamin B (pewarna tekstil), metanil yellow (pewarna), serta bahan beresiko lainnnya.
Umumnya, beberapa bahan beresiko itu digabung ke makanan untuk berikan saat awet, menaikkan kenyal, atau membuat cantik jajanan. Dampaknya memanglah tidak langsung.
Bahan ini bakal terakmulasi pada badan. Kurun waktu lama dengan mengkonsumsi spesifik dapat menyebabkan kanker hati, ginjal, sampai saluran getah bening.
"Kami sangatlah mengimbau pada orang-orang untuk hati-hati. Beberapa penjual juga mesti memerhatikan segi kesehatan. Janganlah cuma mau menguber untung," kata Kepala BBPOM Jawa timur I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa.
Balai POM ini memberi isyarat pada orang-orang untuk lebih hati-hati dengan makanan serta jajanan dengan warna mencolok serta ngejreng. Umpamanya makanan jenis mi, jauhi warna mi mengkilap serta tidak gampang putus. Tahu umpamanya, juga jauhi tahu yang terlampau kenyal serta tidak gampang hancur.
Diluar itu, bau serta aroma menyengat pada makanan juga mesti diwaspadai. Umumnya, seluruhnya makanan serta beragam type takjil di jual bebas waktu mendekati magrib. BBPOM melakuka intensifikasi pengawasan peredaran beberapa makanan itu.
Retno Chatulistiani, Kabid Sertitifikasi serta Service Info Customer BBPOM menjelaskan bahwa yang paling punya potensi untuk kandungan bahan beresiko pada makanan yaitu jajan di sekolah. Diluar itu waktu takjil.
"Konsentrasi kami yaitu mengawasi pangan tanpa ada izin edar. Waktu puasa begini, banyak yang konsumsi jajan. Ini punya potensi serta resiko lebih tinggi lantaran jajanan membanjir," kata Retno.
Terkecuali jajan takjil, product paket juga di perhatikan. Umpamanya, product rusak, kemsan bocor, kadaluwarsa atau saat melalui masih tetap disimpan serta dipajang.
"Dari tahun ke tahun, kami memanglah sering temukan kandungan beresiko sekitar 10%," jelas Bisukma Kurniawati, Kabid Jaminan serta Fasilitas Kesehatan Dinkes Kota Surabaya.
BBPOM serta Dinkes memanglah berniat menyimak pangan siap saji untuk takjil. Terkecuali di sentra takjil masjid akbar juga di gelar sidak serta teliti kandungan bahan makanan beresiko yang sama di Masjid Ampel Surabaya. Tetapi, petugas tidak bakal merunut lebih jauh bila diketemukan jajan beresiko.
"Kami cuma jual. Saya kulakan dari pedagang besar. Bila saat ini dicek ya monggo," kata Sri Rahayu, penjual bakso serta es cao.
Sesaat Prayoga, penjual siomay serta tahu mengakui siap bila jajannya dites BBPOM. Karena, dia meyakini makanan yang di jual hasil olahan tangan sendiri yang aman. Tak gunakan pengawet apapun.
BBPOM mengimbau pada orang-orang serta kabupaten kota untuk keduanya sama mengawasi peredaran jajan yang memiliki kandungan bahan beresiko. Pembinaan ada di pemkab atau pemkot.
Post A Comment:
0 comments: