Ribuan Guru Madrasah Jawa Timur Belum Terima Gaji


Sekitar 172.615 guru madrasah swasta di Jawa timur belum terima upah dalam beberapa bulan terakhir. Karena dana bantuan operasional sekolah (BOS) serta tunjangan profesi pendidik (TPP) belum cair.

Dana BOS untuk madrasah belum cair mulai sejak Januari 2015, demikian juga TPP belum turun mulai sejak Oktober 2014. Beberapa guru madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), Madrasah Tsanawitah (MTs/SMP), ataupun Madrasah Aliyah (MA/SMA), mengharapkan dua jenis bantuan itu selekasnya mengucur.

Di MI Miftahul Huda di Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, umpamanya, telah tiga bulan ini 21 guru serta dua staf administrasi belum gajian.

Kepala MI Miftahul Huda Abdul Aziz (63) mengakui sangatlah kecewa atas lambatnya pencairan dana BOS, sebagai sumber utama pendanaan di sekolahnya.

Waktu sampai Februari, BOS belum cair, Aziz berupaya meminjam uang ke beberapa instansi serta perseorangan untuk menggaji guru serta pegawai. Tetapi, dana utang itu nyatanya cuma cukup untuk menggaji Januari serta Februari.

Sesungguhnya sekolah mempunyai dana talangan dari utang yang lain. Namun, dana ini khusus untuk menambal BOS saja, bukanlah untuk upah guru. Aziz sering mendengar keluhan dari beberapa guru. Ia juga berulang-kali bertanya kapan BOS turun. Namun, yang dapat menjawab cuma Kementrian Agama.

“Saya jadi pusing! Ini jadi beban pikiran saya sebagai kepala sekolah,” katanya. Selain upah guru telat, dana BOS yang belum cair bikin beberapa siswa cuma memakai peralatan seadanya.

Kondisi sama dihadapi MTs Wahid Hasyim di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kepala MTs Wahid Hasyim 1 Siti Nur Hidayah menyampaikan, molornya dana BOS memaksa siswa belajar tanpa ada media evaluasi. Walau sebenarnya, itu sangatlah diperlukan.

Upah guru juga tersendat. Ida menuturkan, upah 40 guru itu sampai kini diambilkan dari 40% dana BOS. Di Kota Malang, ada MTs Muhammadiyah salah satu yang juga merasakan efek belum turunnya dana BOS.

“Ya, telah enam bulan ini belum gajian dari dana BOS,” kata Kepala MTs Muhammadiyah 1 Malang Abdul Wahid saat didapati di kantornya, Senin (25/5/2015). Pihak sekolah lalu membayar upah melalui dana talangan.

MTs Muhammadiyah 1 Malang mengambil 20% dana BOS untuk menggaji guru. Saat dana pertolongan ini tak turun, rencana-rencana masak yang telah disusun sekolah tak dapat jalan dengan baik.

Di Jawa timur ada 11.841 madrasah, dengan perincian 7.026 MI, 3.369 MTs, serta 1.446 MA. Dari jumlah itu, 96% salah satunya berstatus swasta yang hidup tergantung pada BOS.

Baca juga : Dinas Pendidikan Sidoarjo Usul Gaji Guru Tidak Tetap Rp 1 Juta per Bulan
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: