Butuh Jembatan Cadangan untuk Mengurangi Kemacetan di Manyar Gresik


Efek kemacetan dari proyek perbaikan tiga jembatan di Jl Raya Manyar, Kecamatan Manyar, Gresik, tidak bisa dijauhi. Antrean panjang sampai membutuhkan waktu satu jam hingga dua jam tak dapat dijauhi. Sistem buka tutup yang dikerjakan tak merampungkan permasalahan. Itu yang berlangsung hingga November 2015.

Kurangnya persiapan serta rencana yang masak menyebabkan kerugian untuk pemakai jalan serta pelaku usaha. Belum lagi efek dari kemacetan itu yakni pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) waktu kendaraan antre berjam-jam. Belum juga dari segi waktu yang terbuang percuma.

Pengiriman barang terlambat serta lain sebagainya. "Cobalah bila ada jembatan darurat atau jembatan sesaat yang disediakan oleh kontraktor atau Pemerintah Daerah, hingga tak sampai ada antrean panjang serta kemacetan," kata Abdillah Sueb, warga Lamongan, waktu menanti antrean melintas di jembatan itu, Minggu (24/5/2015).

Jembatan cadangan atau jembatan sesaat itu, efeknya sedikit pemakai jalan yang dirugikan. "Pikirkan, dua jam kendaraan tak bergerak. Berapakah waktu yang terbuang, berapakah ratus liter BBM yang terbuang percuma. Efek pembangunan tak dapat dijauhi namun bila dapat diperkecil efek itu, kan tidak jadi masalah. Meskipun biaya membengkak. Toh yang untung juga kontraktor juga kan?" tuturnya.

Langkah lain yang dikerjakan pengendara mobil untuk menghemat BBM lewat cara mematikan mesin. Rata-rata pemakai mobil tidak ingin kepanasan dengan mematikan pendingin mobil.

"Ya itu penyelesaiannya, mesti dibuatkan jembatan cadangan. Tak repotkan, sebelahnya jembatan dibuatkan membentang besi baja. Telah usai. Itu bila Pemerintah Daerahnya peduli, bukan sekedar menyepakati ada perbaikan. Namun efeknya juga di perhatikan to," tuturnya.

Disamping itu petugas proyek jembatan yang melindungi buka tutup kendaraan melintas memanglah menyampaikan tak membatasi saat untuk kendaraan melintas. "Tak ada batasan waktu untuk sistem buka tutup. Kendaraan habis ya baru ditutup. Baru satunya di buka," kata petugas proyek yang tidak ingin mengatakan namanya.

Tingginya arus kendaraan yang melintas di Jl Raya Manyar, yang disebut banyak kendaraan truk berisi tanah uruk, mobil pribadi serta kendaraan roda dua, jadikan antrean melintas di jembatan jadi berjam-jam.

Meskipun Bupati Gresik Sambari Halim Radianto telah memberi himbauan supaya pengendara yg tidak begitu penting tak perlu melalui Jl Raya Manyar.

"Hanya kendaraan truk 3/4 dengan lebar kendaraan 2,3 meter yang masih tetap dapat ditolerir melewati jalan pantura pada Manyar serta Bungah. untuk hindari kemacetan. Baiknya pengendara mencari jalan alternative lain, terkecuali benar-benar sangat butuh untuk melintas di sana atau mempunyai maksud ke sana” kata Sambari.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: