BUMD Gresik Permasalahkan Uang Potongan Tiket Penyebrangan ke Pulau Bawean

Wakil Ketua DPRD Gresik berbarengan Komisi B serta Komisi A DPRD hearing dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gresik Samudra (GS) serta PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (PSIM).

Ke-2 pihak yaitu yang memiliki Kapal Bahari Exspress Bahari 1 C. Dalam pengaduan PT (PSIM), pengelola KM Exspres Bahari terasa tertekan atas ancaman manajemen PT GS yang bakal memutus kontrak bila tak melunasi duit potongan ticket penumpang Rp 5.000 hingga Rp 10.000 setiap penumpang.

Dalam hearing itu, manajemen PT (PSIM) sangatlah keberatan dengan ancaman PT GS. Ancaman itu menyebutkan bahwa PT GS bakal memutus kontrak service penyeberangan ke Pulau Bawean serta ke Pelabuhan Gresik pada PT PSIM.

Potongan ticket itu Rp 5.000 untuk penumpang dari Pulau Bawean ke Pelabuhan Gresik serta Rp 10.000 untuk penumpang dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean. Walau sebenarnya, sesuai sama negosiasi awal, goodwill ticket yang disuruh baru dibayar bila ada revisi harga ticket.

Sampai kini belum ada revisi kenaikan harga ticket. “PT Gresik Samudra sering keluarkan ancaman bila tak membayar goodwill ticket jadi bakal diputus kontrak kerja serta meminta pergi,” kata manajemen PT PSIM dalam hearing.

Manajemen PT PSIM akan melaporkan pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) bila tak ada titik perjanjian dengan PT GS. “Jika tak ada titik perjanjian kami bakal merelokasi homebase di Surabaya. Harga bahan bakar minyak (BBM) yang selalu naik namun tak diikuti dengan kenaikan ticket penumpang. Sesaat potongan untuk PT GS telah terang besarnya,” paparnya.

Suhartanto, Direktur PT Gresik Samudra menyanggah bila sudah meneror untuk memberi potongan ticket penumpang. “Potongan ticket telah dituangkan dalam perjanjian, tiap-tiap harga ticket kami memperoleh goodwill sebesar yang telah disetujui. Bila tak mampu, dapat pilih trayek yang lain,” kata Suhartanto.

Wakil Ketua DPRD Sholihuddin menyampaikan, pihaknya tak campur tangan ihwal gejolak pada PT PSIM serta PT GS. Dewan lebih mengaturi masalah kenaikan harga ticket yang dapat dirapatkan dengan Pemkab Gresik.

"Pasti di pelajari, walupaun Dewan tak mempunyai hak untuk persoalan potongan harga ticket untuk PT GS. Itu juga permasalahan dewan karena dapat menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Sholihuddin.

Penyeberangan ke Pulau Bawean dari Pelabuhan Gresik dilayani tiga kapal penumpang yakni KLM Exspres Bahari 1 C, KLM Natuna Exspress serta Kapal Gili Liyang. Rata-rata jumlah penumpang pada 300 hingga 450 orang. Kapal penumpang itu dalam sepekan melayani 2 kali penyeberangan pulang pergi.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: