Anggota DPRD dari PDIP di Ciduk Satpol PP Surabaya dalam Penertiban Pasar Tembok

Penertiban Pasar Tembok oleh beberapa puluh anggota Unit Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya selesai pencidukan pada anggota DPRD Kota Surabaya.

Peristiwa ini menerpa Ketua Komisi D DPRD bagian kesejahteraan orang-orang, Agustin Poliana. Terasa memperoleh perlakuan kasar dari beberapa penegak Perda itu, Agustin Poliana wadul pada Armuji, Ketua DPRD.

Ia mengakui punya maksud membela Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dia anggap memperoleh perlakuan kasar waktu penertiban pada Minggu 10/5/15 sore.

Sesudah mendengar pernyataan Agustin, 11 rekannya sesama anggota DPRD mendatangi kantor Satpol PP di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Senin 11/5/15 siang. Kehadiran mereka segera disambut oleh Kepala Satpol PP Irvan Widyanto.

Peristiwa berawal pada Minggu Sore (10/5/15) saat Agustin atau Titin akan pulang ke tempat tinggalnya. Waktu melewati Pasar Tembok, ia lihat beberapa puluh Satpol PP tengah lakukan penertiban PKL yang meluber.

Saat itu juga ia lihat pedagang yang memperoleh perlakuan kasar dari Satpol PP. Mengakui terasa kasihan, Titin keluar dari mobil serta hampiri mereka. “Jangan teralu kasar bila menertibkan. Eh jadi saya yang ditarik-tarik, dicaci serta tak diakui,” ungkap politisi partai PDIP itu.

Disebabkan perlakuan itu, bahu kanan wanita memiliki rambut lurus itu saat ini dalam keadaan memar. Selang beberapa saat ia diciduk Satpol PP serta diperintahkan naik ke truk angkutan untuk dibawa ke markas Satpol PP di Jalan Jaksa Agung Suprapto.

“Mereka teriak, bawa masuk truk!” cetus Agustin.

Agustin juga mengakui, Satpol PP berkata kasar padanya.

“Dia tidak yakin bila saya anggota DPRD. Tuturnya bila saya bukanlah wanita pasti telah dibunuh,” ungkap politisi asal Partai PDIP itu.

Terkecuali ditarik-tarik, ia juga mengakui ditendang dibagian kaki, anaknya yang punya maksud membantu jadi terkena jam.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Masduki Toha, menyayangkan peristiwa ini.

“Ini jadi catatan supaya Satpol PP tidak cuma menggembleng anggotanya dengan latihan fisik. Mesti ada pembinaan pada mereka. Bila menertibkan janganlah gunakan kekerasan” ungkapnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri meminta supaya masalah ini dapat dikerjakan dengan cara baik-baik.

“Satpol PP itu kan pengayom orang-orang. Jangan sempat lakukan perbuatan yang kurang layak. Saya ingin ini tidak terulang lagi di masa datang,” katanya.

Menurut dia bila memperlakukan anggota dewan saja sekasar itu, bagaimanakah mereka memperlakukan orang kecil. Disamping itu Irvan Widyanto menerangkan bila usaha penertiban itu memanglah atas perintahnya namun anggotanya tak diperintakan lakukan kekerasan.

“Tanyakan saja pada yang berkaitan, mengapa pada akhirnya mungkin saja seperti itu,” katanya.

Walau demikian, ia terus bertanggungjawab pada seluruh aksi kasar yang dituduhkan pada anggotanya. Bahkan juga, dia telah berikan hukuman fisik pada 20 anggota Satpol PP yang waktu itu lakukan penertiban di Pasar Tembok.

Tidak lama sesudah momen itu berlangsung, dianya juga telah mohon maaf pada Titin. Titin juga terima keinginan maaf itu. “Peristiwa ini bakal jadi bahan pelajaran untuk kami. Saya juga telah memohon maaf,” tuturnya.

Anggota Satpol PP Kota Surabaya malah menyanggah apabila mereka lakukan kekerasan pada Titin. Ia mengakui itu berlangsung lantaran Titin lebih dahulu keluarkan kata yang dikira kasar.

Sesaat, ini info versus Dian Natalia, anggota Satpol PP. "Bu Agustin yang terlampau emosional waktu momen penertiban PKL berjalan, kami tak kasar,” katanya.

Ia mengakui Satpol PP telah persuasif tetapi Agustin yang merah-marah duluan. “Bahkan rekan kami yang coba menerangkan jadi dimarahi serta ditamplek handphonenya,” katanya.

Menurut dia, sikap kasar itu yang automatis bikin beberapa petugas penegak Perda tidak dapat yakin demikian saja bila Titin anggota dewan, hingga segera berusaha mengamankan Titin.

Waktu itu, sekitar sembilan dari 20 anggota Satpol PP Kota Surabaya didatangkan dalam pertemuan ini. Mereka juga memohon maaf pada Titin serta disaksikan oleh beberapa wakil rakyat.

Bagaimanakah lanjutan masalah ini?
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: