Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak bermaksud meremehkan Surabaya yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Klarifikasi itu disampaikan untuk meluruskan pernyataan Ahok, sapaan Basuki, kemarin yang menyinggung Surabaya sebatas Jakarta Selatan. Risma yang mendengar ucapan Ahok dari Surabaya pun menggelar konferensi pers dan menyatakan tak terima ucapan Ahok.

Ahok menjelaskan maksud perbandingan antara Surabaya dan Jakarta Selatan yang dia singgung bukan perkara urusan luas wilayah. Maksud perbandingan Ahok adalah wilayah administrasi, sehingga Surabaya setara dengan Jakarta Selatan.

"Wali kota sama gubernur beda nama loh. Jadi itu yang saya maksud, Surabaya itu setaranya itu kayak Jakarta Selatan, kan sama-sama kota. Jadi bukan mau meremehkan Surabaya, bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8).

Ahok mengaku kaget mengetahui Risma marah di media. Dia tak pernah terpikir Risma akan bersikap seperti itu. Akibat ucapannya itu, dia menerima banyak kritikan dari orang-orang terdekatnya karena dianggap mencari musuh. Ahok juga mengaku banyak belajar dari Risma yang memimpin Surabaya. Penertiban Kalijodo menurutnya berkaca dari penertiban kawasan Doli di Surabaya. 

Ahok bahkan mengaku sempat mengutus anak buahnya untuk mempelajari banyak hal di Surabaya, antara lain tentang tata kelola anggaran melalui sistem e-budgeting dan izin online yang diterapkan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Terlepas dari klarifikasinya, Ahok mengaku tak perlu melayangkan permintaan maaf kepada Risma karena dirinya merasa tak bersalah. Ahok menganggap ucapannya itu merupakan contoh dialog yang bakal dikeluarkannya saat debat kampanye jika berhadapan dengan Risma di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Alih-alih meminta maaf, Ahok justru menyarankan agar tim komunikasi Risma tak terlalu cepat membaca berita yang provokatif di media. Dia meminta agar tim Risma untuk menonton video yang sudah diunggah ke YouTube agar dapat menangkap konteks dan maksud pembicaraannya dengan jelas.

Ahok sebelumnnya menyatakan kesiapan beradu debat program sekiranya Risma turut terjun bertarung memperebutkan kursi DKI I di ajang Pilkada 2017.

Perbandingan antara Surabaya dan Jakarta Selatan saat itu disampaikan oleh Ahok dalam konteks perbandingan program kerja, seperti Surabaya memiliki trotoar yang rapi, sementara Jakarta tidak. Ahok pun mengaku sudah menyiapkan jawaban untuk itu.

"Kami akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan, gitu loh. Ini bukan cuma Jakarta Selatan ini, ini utara, pusat, timur, barat, itu beda gitu loh," tutur Ahok, kemarin.

Surabaya Tersinggung

Usai Ahok melayangkan pernyataannya tersebut, Risma di tempat terpisah merespons dalam gelaran jumpa pers. Menurut dia, pernyataan Ahok yang menyebut keberhasilan Surabaya membangun pedestrian sebagai keberhasilan kecil di wilayah seukuran Jakarta Selatan, bisa membuat warga Surabaya tersinggung.

"Aku juga warga Surabaya yang punya harga diri," kata Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya di Surabaya, seperti diberitakan Antara, kemarin.

Menurutnya, apa yang disampaikan Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. Risma memperlihatkan data bahwa luas Surabaya itu 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta 661,5 kilometer persegi.

"Jadi Surabaya itu separo lebih dibandingkan Jakarta," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, kalau dibagi rata enam wilayah Jakarta, maka Jakarta Selatan luasnya hanya sekitar 120 kilometer persegi. Maka otomatis Risma menjawab bahwa Surabaya tidak sama luasnya dengan Jakarta Selatan.

Tidak hanya soal luas, Risma juga menegaskan bahwa di Surabaya ia sendirian menjabat wali kota. Namun di Jakarta Ahok dibantu oleh lima wali kota dan satu bupati, sedangkan untuk anggaran belanjanya pun Kota Surabaya sebesar Rp7,9 trilliun dengan total penduduk sebanyak 2,9 juta jiwa.

Sedangkan Jakarta anggaran belanjanya sebesar Rp64 trilliun dengan total penduduk 10 juta orang. "Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi kalau begini saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus, kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah bisa bahaya makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu," kata Risma.

Lagi pula, lanjut dia, persaingan pilgub DKI Jakarta menurut Risma tidak sepatutnya membawa bawa kota Surabaya, terlebih dengan mencecar Risma dari banyak aspek seperti saat ini. Bahkan Risma juga mengatakan seharusnya Ahok tidak perlu khawatir dan takut kalah.

"Aku salah apa? Warga Surabaya salah apa? tidak usah takutlah Pak AHok, wong beliaunya itu incumbent (petahana)," kata Risma.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: