Kota Surabaya sekarang memiliki fasilitas Command Center atau ruang kendali darurat untuk mengatasi segala masalah yang terjadi dengan cepat. Pelayanan pengaduan yang bersifat darurat itu sebenarnya sudah diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 26 Juli lalu. Evaluasi terus dilakukan agar pelayanan yang diberikan semakin prima.
Sebanyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilibatkan, diantaranya Satpol PP, Bakesbangpol dan Linmas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan serta Pemadam Kebakaran.
Risma mengatakan, selama ini masing-masing dinas yang menangani masalah darurat punya posko sendiri-sendiri. Dengan adanya command center, dinas-dinas tersebut akan disinergikan dalam satu ruangan untuk menerima laporan masyarakat dan memantau kondisi kota selama 24 jam.
Wali Kota Risma pun usai upacara Hari Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia menengok Command Center. Risma mencoba menggunakan handphone mmenghubungi nomor comment center 112 untuk menguji kesigakan petugas yang bersiaga. Lima petugas yang bersiaga ditanya satu persatu. Ia juga menjelaskan bahwa fasilitas yang didukung teknologi ini cukup mampu memangkas proses birokrasi jika menghadapi keluhan publik.
"Biasanya kita ada 3 proses. Nah sekarang tinggal 2 proses. Kalau perangkat dan infrastruktur pendukung yang saya kehendaki sudah jadi, nanti bahkan bisa 1 proses saja. Jadi laporan darurat dari masyarakat bisa ditanggapi dengan lebih cepat," jelas Risma, Rabu (17/8/2016).
Command center telah efektif melayani masyarakat melalui nomor pengaduan 112. Nomor tersebut dapat diakses 24 jam dan bebas pulsa. Harapannya, melalui command center ini, seluruh laporan darurat masyarakat dapat terpusat dan memudahkan untuk penanganan maupun pengolahan datanya.
Ruang Command Center itu berada di lantai 2 gedung eks-Siola. Ruangan tersebut dilengkapi fasilitas beberapa layar pantau untuk monitoring kondisi kota. Selain itu, sistem aplikasi penanganan laporan juga memudahkan petugas untuk menindaklanjuti setiap aduan dari warga.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap para petugas yang bersiaga di Comment Center bisa melakukannya dengan sigap dan cepat dalam melanjutkan informasi dari masyarakat yang melapor ke 112.
"Para petugas di sini wajib mempunyai nomor instansi terkait agar ketika mendapat laporan kejadian bisa cepat penanganannya," harap Risma. Tak hanya menindaklanjuti laporan, Risma juga mengimbau kepada petugas yang bertugas segera menyiarkan melalui media sosial agar warga lainnya bisa mengetahui.
Ia mencontohkan, jika ada genangan air di titik tertentu untuk segera laporkan ke instansi terkait dan segera informasikan melalui media sosial agar tidak membahayakan pengguna jalan.
"Kamu harus update ke media setelah dapat informasi itu, supaya masyarakat tahu. Termasuk ketika ada genangan yang tidak bisa dilewati, kemudian jalan macet yang tidak bisa dilewati," pinta Risma.
Bagi Risma, keberadaan Command Center cukup vital untuk sebuah kota besar yang kompleks dengan berbagai permasalahannya. Sebagai wali kota, kata Risma, harus bisa mendapatkan informasi akurat, cepat dan benar sehingga akan bisa mengeluarkan solusi.
"Command Center ini mata, telinga, kaki, tanganku. Jadi dari keluhan yang masuk segera dicarikan solusi dengan cepat," kata Risma yang janji akan memantau terus menerus pengaduan warga melalui 112 itu.
Risma juga meminta kepada petugas piket di Command Center untuk menerima semua keluhan dan pengaduan masyarakat tanpa pandang bulu dan meresponnya dengan ramah serta bijaksana.
"Jika ada informasi masuk jangan ragu-ragu disalurkan untuk mendapatkan solusi. Jangan berpikir itu palsu atau benar, segera dishare ke bagian terkait sembari mengkroscek keakuratannya. Tindak lanjuti dulu yang terpenting," kata Risma mengingatkan.
Karena fasilitas Command Center ini tergolong baru, maka Risma menyemangati petugas piket untuk berlatih bersabar menghadapi warga yang mengadukan persoalan.
"Listrik padam saja ada yang laporan ke 112 kok, jadi harus sabar dan nanti juga terbiasa," kata Risma. detikcom
Post A Comment:
0 comments: