Jatimevent.com - Pepatah lama mengatakan satu photo bicara laksana seribu kata. Tak tahu pepatah itu terlalu berlebih atau tidak, kenyataannya photo masih menjadi hal yang menarik. Karena tidak salah bila pameran photo jadi hal yang kerap memperoleh animo.
Seperti dilakukan sembilan mahasiswa Kampus Dr Soetomo (Unitomo) yang tergabung dalam Unit Aktivitas Mahasiswa (UKM) Chipoc, yang disebut singkatan dari Communication Photography Club. Walau pameran itu sudah selesai dua hari kemarin, Rabu (24/9/2015), sang rektor, Bachrul Amiq, mengharapkan photo terus dapat jadi hiasan di dinding-dinding lokasi-lokasi universitas.
Bahkan juga, pihak universitas bakal memfasilitasi serta membiayai photo yang akan dijadikan pajangan abadi itu. Tetapi, photo itu harus penuhi sebagian prasyarat. Salah satunya yaitu memiliki kandungan unsur keindahan. Dengan demikian, tak semua photo dapat jadi hiasan dinding Unitomo.
"Bila mahasiswa sudah lulus, mereka terus mempunyai kenang-kenangan. Karya mereka, diluar karya akademik tentu, dapat terus dipandang oleh beberapa mahasiswa yang ada di universitas," tuturnya. Salah satu mahasiswa, Ridho Fikri, bahkan juga pernah bikin photo sang rektor dengan tehnik scraching.
"Itu merupakan tehnik melukis dengan goresan jarum pada film negatif. Kemudian, film negatif di-scan serta lalu diciptakan. Kurang lebih seperti itu teorinya," kata dia. Sampai kini, komunitas Chipoc memanglah gencar bereksperimen dengan tehnik fotografi lawas. Itu penyebab, gambar sang rektor juga di proses dengan tehnik itu.
Selain rektor, Ridho juga bikin photo Dr Soetomo, pahlawan nasional, dengan tehnik sama. "Kami di UKM bangga dapat menerapkan segala teknik lama. Terkecuali tehnik scraching, ada pula langkah bersihkan photo di kamar gelap," tutur mahasiswa semester 3 Fakultas Pengetahuan Komunikasi (Fikom) itu.
Karenanya, tidak sering juga Chipoc jadi jujukan diskusi serta belajar komunitas fotografi diluar universitas Unitomo. Salah satu yang pernah bikin komunitas lain mau belajar terlebih waktu Chipoc mulai mengenalkan kembali trend fotografi dengan kamera lubang jarum.
Rektor memberikan, usulannya perihal photo di dinding-dinding universitas mesti secepatnya direalisasikan beberapa anggota komunitas. Karena, ia tidak mau animo itu terlambat lantaran banyak hal.
Ia merekomendasikan beberapa mahasiswa berkonsultasi bila ada kendala dalam pengerjaannya. Dengan demikian jalan keluar dapat di cari. "Intinya, mahasiswa cuma harus memberi karya paling baik. Bila sudah itu, tinggal kasih judul, beri gambaran, nama pembuat, serta angkatan berapakah. Masalah pendanaan, serahkan pihak universitas," terangnya.
Ridho mengharapkan, dengan support dari sang rektor, mahasiswa bakal semakin banyak berhimpun pada UKM Chipoc. Ia tidak hafal benar berapakah jumlah anggota yang aktif. Tetapi, pada acara pameran itu, sembilan fotografer bersumbangsih. Mereka mendatangkan 44 photo dengan beragam jenis tema.
Post A Comment:
0 comments: