Jatimevent.com - Pemprov Jawa timur makin pusing mendekati penetapan Gaji Minimal Kabupaten/Kota (UMK) 2016, karena sekarang ini sehari-hari ada 25 buruh yang di PHK. Data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, serta Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa timur tunjukkan, mulai Januari sampai September 2015, jumlah buruh yang di PHK mencapai sekitar 6.800 orang atau sehari-hari 25 buruh di-PHK.
Mereka datang dari 270 perusahaan yang ada di lokasi ring satu, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, serta Mojokerto, ditambah beberapa perusahaan yang ada di Malang. "Jumlah buruh yang di PHK itu benar-benar sangat besar serta bikin kita prihatin lantaran sehari-hari senantiasa ada yang terkena PHK," tegas Kepala Disnakertransduk Pemprov Jawa timur, Sukardo, Kamis (24/9/2015) malam.
Dari 270 perusahaan yang mem-PHK pegawainya, sebagian besar perusahaan menengah ke bawah. Bidangnya meliputi bagian elektronik, garmen, serta sepatu. "Diluar itu, ada pula UMKM serta jumlah buruh yang di PHK juga lumayan," tambah Sukardo.
Pemprov Jawa timur, kata bekas Asisten IV bagian Administasi Umum Setdaprov ini, bakal ambil langkah supaya PHK besar-besaran tak makin menjadi-jadi. Satu diantaranya dengan mengintensifkan pertemuan tripartit, perwakilan serikat pekerja, entrepreneur, serta pemerintah. "Sekarang ini pemecahannya masih kita ulas," terangnya.
Beberapa saat Gubernur Jawa timur Soekarwo menyampaikan, banyak buruh yang di PHK tunjukkan sekarang ini tengah dalam keadaan krisis. "Menanggapi kondisi krisis serta khusus itu, jadi ketentuan yang bakal kita ambil berkenaan UMK 2016 harus khusus juga," tegasnya.
Kata Gubernur dua periode ini, dianya tidak mau menaikkan nilai UMK bakal jadikan banyak perusahaan serta industri yang gulung tikar dengan kata lain tutup. "Bila UMK dinaikkan, perusahaan tutup, jadi daya beli bakal jadi 0. Ini pasti tak kita kehendaki," tandasnya.
Pakde Karwo mengakui bakal lebih memprioritaskan unsur dialog dengan seluruh pihak, terutama buruh serta entrepreneur dalam mengulas UMK 2016. "Saya bakal ketuk kesadaran mereka, supaya seluruh pihak ingin mengerti keadaan yang sesungguhnya," paparnya.
Post A Comment:
0 comments: