Koalisi Sidoarjo Bersatu Terancam Bubar

Baru sehari dideklarasikan, Koalisi Sidoarjo Bersatu (KSB) terancam pecah. Pasalnya, dua partai yang diklaim merapat ke koalisi nyatanya bukanlah ketentuan resmi partai. Partai Demokrat serta Gerindra yang menyatakan bukanlah sisi dari koalisi.

Gerindra yang paling riskan pecah. Ini sesudah Ketua DPC Gerindra Sidoarjo, Mohammad Rifai yang menyatakan bahwa partainya bukanlah sisi dari KSB. "Yang datang waktu tanda tangan koalisi itu atas nama pribadi. Tak ada ijin dari saya juga sebagai ketua," katanya, Kamis (4/6/2015).

Memanglah, waktu deklarasi di RM Handayani, Rabu (3/6/2015), Gerindra cuma diwakili Sekretaris DPC, Bambang Pujianto. Menurut Rifai, posisi Bambang yang cuma sekretaris itu tak mewakili nama partai.

"Saya tidak paham dia bisa mandat dari tempat mana kok tanda tangan deklarasi koalisi. Saya tegaskan Gerindra mempunyai calon sendiri. Kami kan telah lewat step penjaringan. Kurun waktu dekat bakal kita umumkan siapa calon bupati dari Gerindra," tagasnya.

Rifai menilainya, manuver Bambang membahayakan kesolidan partai. Kurun waktu dekat, dia bakal mempersiapkan sanksi pada Bambang. Walau demikian, Rifai belum ingin buka sanksi jenis apa yang bakal dijatuhkannya pada Bambang.

Disamping itu, Bambang Pujianto menyikapi dingin ancaman pemecatan dari partainya. Dia berasumsi, masalah ini hanya permasalahan komunikasi yang kurang lancar di internal partainya. "Saya bakal komunikasikan ini dengan Pak Ketua (Rifai)," kata Bambang.

Lebih jauh, Bambang menilainya tak ada kelirunya apabila kelak calon dari Gerindra dimasukkan ke sistem penjaringan koalisi. Pasalnya, Gerindra sendiri tak dapat mengusung calon sendiri lantaran cuma mempunyai 7 kursi dari 10 kursi yang disyaratkan.