Masa mahasiswa tinggal di kamar kos mulai berubah. Pelan-pelan mereka berpindah ke apartemen. Trend ini tampak terang di Surabaya serta Malang dalam satu tahun paling akhir.
Di apartemen Sahid Gunawangsa di Jalan Menur Pumpungan, Surabaya, umpamanya, penghuni dari kelompok mahasiswa selalu bertambah sampai meraih 20%.
Di Metropolis Apartemen di lokasi Tenggilis, Surabaya, jumlah penghuni dari kelompok mahasiswa semakin banyak, yaitu 40%.
Serta yang semakin banyak lagi yaitu apartemen Soekarno-Hatta, Malang, yang penghuni dari mahasiswa tembus 70%.
“Target kami sesungguhnya bukanlah mahasiswa. Namun, rupanya karena dekat universitas, banyak mahasiswa serta profesional muda yang tinggal disini,” terang Triandy Gunawan, Direktur Gunawangsa Apartemen, Selasa (9/6/2015).
Di sekitar apartemen Gunawangsa memanglah bertebaran universitas besar. Ada Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kampus Airlangga, Politekni Negeri Surabaya, serta perguruan tinggi swasta seperti Univesitas 17 Agustus, Unitomo, dan sebagainya.
Tawaran sarana serta privacy jadi daya tarik terkuat untuk mahasiswa untuk masuk menara-menara tempat tinggal yang juga selalu bermunculan di Surabaya ini.
Ibrian Khalismi Husen, mahasiswa Kampus Airlangga jurusan Akuntansi, umpamanya, pilih tinggal di Apartemen Sahid Gunawangsa lantaran semakin nyaman serta terjamin privasinya daripada dirumah kos.
Brian, sapaan akrab Ibrian, mengambil keputusan tinggal di apartemen mulai sejak semester empat. Saat ini, ia duduk di semester delapan. Gagasannya, ia bakal tinggal di apartemen sampai lulus kuliah.
Pada awal mulanya, pemuda asal Jakarta itu tinggal di kos tak jauh dari universitas. ”Sebenarnya cukup nyaman tinggal di kos. Namun, privacy saya kerap terganggu. Ada banyak orang, hingga waktu ingin tidur kerap terganggu,” jelas Ibrian, Selasa (9/6/2015).
Keuntungan lain yang dirasa Brian waktu tinggal di apartemen adalah terdapatnya sarana untuk penuhi keperluan setiap harinya, seperti pertokoan moderen, kolam renang, penyejuk ruang, serta tempat berolah raga.
Walau mesti keluarkan banyak cost, Brian tak keberatan. Ia malah terasa sarana yang di terima di apartemen sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Di apartemen Sahid Gunawangsa di Jalan Menur Pumpungan, Surabaya, umpamanya, penghuni dari kelompok mahasiswa selalu bertambah sampai meraih 20%.
Di Metropolis Apartemen di lokasi Tenggilis, Surabaya, jumlah penghuni dari kelompok mahasiswa semakin banyak, yaitu 40%.
Serta yang semakin banyak lagi yaitu apartemen Soekarno-Hatta, Malang, yang penghuni dari mahasiswa tembus 70%.
“Target kami sesungguhnya bukanlah mahasiswa. Namun, rupanya karena dekat universitas, banyak mahasiswa serta profesional muda yang tinggal disini,” terang Triandy Gunawan, Direktur Gunawangsa Apartemen, Selasa (9/6/2015).
Di sekitar apartemen Gunawangsa memanglah bertebaran universitas besar. Ada Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kampus Airlangga, Politekni Negeri Surabaya, serta perguruan tinggi swasta seperti Univesitas 17 Agustus, Unitomo, dan sebagainya.
Tawaran sarana serta privacy jadi daya tarik terkuat untuk mahasiswa untuk masuk menara-menara tempat tinggal yang juga selalu bermunculan di Surabaya ini.
Ibrian Khalismi Husen, mahasiswa Kampus Airlangga jurusan Akuntansi, umpamanya, pilih tinggal di Apartemen Sahid Gunawangsa lantaran semakin nyaman serta terjamin privasinya daripada dirumah kos.
Brian, sapaan akrab Ibrian, mengambil keputusan tinggal di apartemen mulai sejak semester empat. Saat ini, ia duduk di semester delapan. Gagasannya, ia bakal tinggal di apartemen sampai lulus kuliah.
Pada awal mulanya, pemuda asal Jakarta itu tinggal di kos tak jauh dari universitas. ”Sebenarnya cukup nyaman tinggal di kos. Namun, privacy saya kerap terganggu. Ada banyak orang, hingga waktu ingin tidur kerap terganggu,” jelas Ibrian, Selasa (9/6/2015).
Keuntungan lain yang dirasa Brian waktu tinggal di apartemen adalah terdapatnya sarana untuk penuhi keperluan setiap harinya, seperti pertokoan moderen, kolam renang, penyejuk ruang, serta tempat berolah raga.
Walau mesti keluarkan banyak cost, Brian tak keberatan. Ia malah terasa sarana yang di terima di apartemen sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Post A Comment:
0 comments: