Museum Wisata House of Sampoerna Surabaya


Gedung-gedung tua seakan menjadi icon di salah satu pojok Kota Surabaya. Letak Museum House of Sampoerna ini tidak jauh dari lokasi Jembatan Merah. Di lokasi ini ada banyak bangunan peninggalan masa Kolonialisme Belanda yang sampai saat ini masih tetap digunakan keberadaannya. Salah satu bangunan yang cukup populer di lokasi ini yaitu Penjara Kalisosok yang saat ini telah tak dipakai lagi.

Gedung tua yang tampak masih tetap megah dengan taman-taman yang teratur rapi juga seakan menarik perhatian di kompleks gedung House of Sampoerna ini. Ada seorang petugas yang menjaga bangunan ini, kemudian akan mempersilahkan masuk ke bangunan tengah yang mempunyai empat buah pilar yang cukup megah berupa seperti rokok. Disanalah kita bisa lihat koleksi barang yang dipamerkan didalam Museum House of Sampoerna.

Penjaga museum yang berumur masih muda bakal membukakan pintu untuk kalian semua dan tiap-tiap tamu yang masuk di sapa dengan senyuman. Aroma cengkeh serta tembakau juga menyerebak di saat kita masuk ruang Museum House of Sampoerna ini. Museum House of Sampoerna terdiri dari bangunan tua yang dibuat tahun 1864 yang mempunyai dua buah lantai. Lantai pertama berperan sebagai ruangan pamer serta lantai ke-2 berperan sebagai tempat penjualan souvenir. Bangunan di lantai pertama terbagi dalam tiga buah ruang. Ruang pertama diisi tiruan suatu warung simpel memiliki nuansa Ndeso punya pendiri PT Sampoerna, yakni Liem Seeng Tee serta istrinya, Siem Tjiang Nio. Tiruan warung simpel itu komplit diisi setoples makanan, keranjang buah-buahan, dan cengkeh serta tembakau juga sebagai cikal-bakal perusahaan rokok ini. Di depan tiruan warung teronggok tembakau dari beragam daerah, mungkin saja inilah sumber bau yang menyerbak ke semua ruang. Tembakau-tembakau paling baik dari beragam daerah inilah yang lalu bakal di proses jadi product rokok keluaran Sampoerna. Salah satu onggokan tembakau itu datang dari daerah Rekanggung yang memanglah populer dengan kwalitas tembakaunya yang super.


Beranjak ke koleksi selanjutnya ada dua buah sepeda tua yang dipakai pendiri Sampoerna untuk berdagang saat masih muda. Sepeda itu memanglah mempunyai nilai historis yang tinggi untuk pemiliknya. Merekalah saksi bisu perjuangan Liem Seeng Tee kecil yang mengawali hidup mandiri dengan berusaha keras sejak masih kecil. Di ruang ini dapat dipamerkan tiruan area untuk menyimpan tembakau, alat pengolah tembakau simpel. Dibagian kanan ruang menghadirkan property ruangan kerja, property ruangan keluarga Liem Seeng Tee sepanjang menggerakkan perusahaannya. Ada juga koleksi kebaya dan photo keluarga dari saat ke saat.


Ruang ke-2 semakin banyak diisi koleksi foto-foto keluarga dan direksi PT.HM Sampoerna dari saat ke saat. Di ruang ini dapat dipamerkan suatu buku tentang tembakau. Ada juga beberapa barang seperti koleksi alat pemantik rokok dengan beragam jenis bentuk. Lanjut ke ruang ketiga, kita bakal dikenalkan dengan alat serta bahan untuk mengolah rokok. Kombinasi bahan untuk bikin rokok memanglah cukup rumit hingga bisa dihasilkan suatu rokok dengan aroma dan cita rasa yang enak. Ada juga tiruan warung rokok yang kerap kita jumpai di pinggir-pinggir jalan pada masa tahun 90-an hingga awal tahun 2.000-an. Merekalah ujung tombak penjualan rokok keluaran pabrik Sampoerna. Di ruang ini kita juga dikenalkan dengan beberapa produk rokok produksi Sampoerna, baik yang di pasarkan di Indonesia ataupun yang telah memperoleh lisensi di sebagian negara.

Koleksi unik yang lain yaitu peralatan marching band yang dipamerkan di museum ini. Marching band binaan Sampoerna ini mempunyai prestasi sampai dunia internasional. Tetapi sayang, sejak Desember 1991 aktivitas marching band binaan Sampoerna ini resmi dihentikan. Kita bisa nikmati rekam jejak marching band binaan Sampoerna ini komplit dari monitor sentuh yang disiapkan.


Lantai ke-2 Museum House of Sampoerna adalah tempat penjualan marchendise Sampoerna. Dari ruang ini kita dapat juga lihat aktivitas beberapa pekerja pabrik yang tengah melinting rokok, dimana rata-rata pekerja pelinting rokok yaitu golongan wanita. Kecepatan mereka dalam melinting rokok sangatlah mengagumkan. Kurun waktu satu jam mereka bisa melinting seputar 325 buah batang rokok. Dapat dipikirkan kecepatan mereka dalam melinting batang rokok? Tetapi sayang, di lantai dua ini kita tak diijinkan untuk mengambil gambar.

Keseluruhannya Museum House of Sampoerna ini benar-benar sangat recomended untuk dikunjungi. Terkecuali mempunyai koleksi yang menarik, tata ruangan, sampai display museum juga di buat cukup apik. Well, Museum House of Sampoerna adalah salah satu museum punya swasta yang menarik terkecuali Museum Batik Danar Hadi di Solo. Kekhasan lain dari museum ini yaitu jam bukanya yang sehari-hari bahkan juga sampai malam hari. Untuk Anda yang tengah bertandang di Kota Surabaya, tidak ada kelirunya untuk singgah sesaat ke Museum House of Sampoerna ini.

Museum House of Samperna buka dari hari Senin hingga Minggu dari jam 09.00 hingga 22.00 WIB yang beralamat di Taman Sampoerna No 6, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya. Tempatnya sangat mudah untuk di tempuh yaitu dari Terminal Purabaya segera mencari bus kota maksud Jembatan Merah Plaza. Dari Jembatan Merah Plaza bisa dilanjutkan dengan becak ataupun jalan kaki menuju Museum House of Sampoerna.
Axact

Jatim Event

Jatimevent.com adalah Sebuah Media Social dan Event yang bertujuan untuk Berbagi. Kami berkomitmen untuk memberikan konten yang terbaik dari seluruh jejaring sosial dan blog, khususnya seputar wilayah Jawa Timur kemudian mengirimkannya ke pengguna kami. Semua konten kami berasal dari masyarakat, media sosial dan blogger yang telah diposting atau diserahkan kepada Jatimevent.com

Post A Comment:

0 comments: